ANTARA - Posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi gempa cukup tinggi, membuat tiga mahasiswa Fakultas Mahasiswa dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, menciptakan alat pendeteksi korban gempa. Alat bernama Deoterions tersebut mampu mendeteksi posisi korban gempa dengan sensitivitas tinggi dengan jangkauan hingga 112 meter di bawah reruntuhan bangunan. (Syaiful Affandi/Sandi Arizona/Nusantara Mulkan)