ANTARA - Sejak tahun 2023, Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara menginisiasikan hadirnya galeri-kafe bernama Pelataran Difabel untuk para penyandang disabilitas, termasuk sindrom down di Kota Medan. Bagi penyandang disabilitas, galeri menjadi etalase untuk berkreasi. Sedangkan kafe merupakan wadah bekerja sebagai bentuk pemenuhan bagi hak dan kewajiban mereka.
Pelataran Difabel berupaya memberdayakan para penyandang disabilitas agar dapat melaksanakan fungsi sosial mereka secara mandiri di tengah kehidupan masyarakat.
Sementara itu, Komunitas Bersama Keluarga Down Syndrome (Kombur DS) merupakan salah satu komunitas keluarga penyandang sindrom down yang memanfaatkan keberadaan Pelataran Difabel. Hadirnya Pelataran Difabel menjadi wadah penting bagi tumbuh kembang anak-anak penyandang sindrom down agar kelak mereka dapat menjalani kehidupan dengan mandiri. (Ahmad Faishal Adnan/Keysha Anissa/Subur Atmamihardja/Agha Yuninda Maulana/Ahmad Faishal Adnan)
Simak bagian kedua dan ketiga episode kali ini pada tautan berikut:
Mata Indonesia "Meretas bias: Sindrom down tanpa batas (Bagian 2)"
Mata Indonesia "Meretas bias: Sindrom down tanpa batas (Bagian 3)"
Pelataran Difabel berupaya memberdayakan para penyandang disabilitas agar dapat melaksanakan fungsi sosial mereka secara mandiri di tengah kehidupan masyarakat.
Sementara itu, Komunitas Bersama Keluarga Down Syndrome (Kombur DS) merupakan salah satu komunitas keluarga penyandang sindrom down yang memanfaatkan keberadaan Pelataran Difabel. Hadirnya Pelataran Difabel menjadi wadah penting bagi tumbuh kembang anak-anak penyandang sindrom down agar kelak mereka dapat menjalani kehidupan dengan mandiri. (Ahmad Faishal Adnan/Keysha Anissa/Subur Atmamihardja/Agha Yuninda Maulana/Ahmad Faishal Adnan)
Simak bagian kedua dan ketiga episode kali ini pada tautan berikut:
Mata Indonesia "Meretas bias: Sindrom down tanpa batas (Bagian 2)"
Mata Indonesia "Meretas bias: Sindrom down tanpa batas (Bagian 3)"