ANTARA - Prihatin akan kurangnya ketersediaan energi di wilayah terpencil membuat tim peneliti Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, mengembangkan purwarupa baterai dari limbah nuklir. Dibanding baterai lithium biasa, baterai tersebut diklaim mampu bertahan antara 40-80 tahun.
(Imam Prasetyo/Soni Namura/Nusantara Mulkan)
(Imam Prasetyo/Soni Namura/Nusantara Mulkan)