Saat muncul pada 1960, mereka muda dan berbahaya. Menggelinding bagai batu dalam industri musik dunia. Di panggung konser, mereka selalu bergoyang, berlari, dan berjingkrak. Pada 2021, batu-batu tua itu terus menggelinding dan menembus pandemi dengan konser bertajuk No Filter Tour 2020
Cikal bakal The Rolling Stones
Formasi awal
Brian Jones merupakan pelopor grup yang berjuluk “Wild kids from England” ini. Ia lahir di London pada 28 Januari 1942. Grup yang dibentuk oleh Brian Jones mengalami beberapa perubahan formasi terutama pada posisi gitaris utama.
Baca selengkapnyaFormasi awal
The Rolling Stones, grup musik legendaris asal Inggris, dibentuk pada Januari 1963 di London. Namun cikal bakal kelompok ini sudah ada sejak 1960, dengan formasi awal yang terdiri atas enam orang yaitu Mick Jagger sebagai vokalis, Keith Richards sebagai gitaris dan harmonica, Brian Jones sebagai gitaris irama, Mick Avory sebagai penabuh drum, dan Dick Taylor sebagai pemegang bass, serta Ian Stewart sebagai pemegang keyboard.
Brian Jones merupakan pelopor grup yang berjuluk “Wild kids from England” ini. Ia lahir di London pada 28 Januari 1942. Grup yang dibentuk oleh Brian Jones mengalami beberapa perubahan formasi terutama pada posisi gitaris utama.
Pergantian gitaris utama The Rolling Stones setidaknya terjadi tiga kali, yakni era Brian Jones, Mick taylor, hingga kemudian era Ronnie Wood.
Brian Jones yang bercita-cita memiliki kelompok musik sendiri, kemudian memasang iklan untuk mencari anggota grupnya. Dari iklan ini, kemudian ia bertemu dengan Dick Taylor. Mick Jagger serta Keith Richards dan mulai tampil di beberapa klub.
Popularitas The Rolling Stones, tidak lepas dari suara Mick Jagger yang menyita banyak perhatian orang. Dikonfirmasi oleh keluarganya, ia terinspirasi dari James Brown. Penampilan yang khas ini membuat mereka makin dikenal dan semakin sering tampil di banyak klub.
Pada tahun 1962 formasi The Rolling Stones mengalami pergantian. Basis Dick Taylor merupakan personel yang pertama keluar dan diganti oleh Bill Wayman. Sang penabuh drum, Charlie Watt diajak oleh Brian Jones untuk menggantikan Mick Avory pada tahun 1963.
Akhirnya pada tahun 1964, The Rolling Stones mengeluarkan album pertama bertajuk Rolling Stones. Kehadiran Andrew Oldham sebagai manajer mereka, membuat popularitas The Rolling Stones semakin melesat, bahkan mulai merambah blantika musik negeri Paman Sam.
Kepiawaian Oldham dalam mengelola manajemen grup itu, ditambah besutan Brian Jones dalam menciptkan lagu-lagu khas anak-anak asal London merupakan ramuan yang pas.
Saat tengah berada di puncak ketenaran mereka, Brian Jones mulai tidak aktif lantaran kecanduan narkoba hingga mengganggu penampilan grup tersebut, salah satunya karena sejumlah konser terpaksa batal.
Pada 1969, The Rolling Stones ditinggalkan oleh Brian Jones, ia meninggal pada 3 Juli 1969. Jones kemudian digantikan oleh Mick Taylor. Selama era itu, grup ini mengalami masa sulit, selain karena ditinggalkan Brian Jones, juga karena personel yang kerap berganti termasuk Ian Stewart yang mengundurkan diri kemudian.
Awal Mula Logo Lidah yang Ikonik
Keterlibatan Pasche bermula pada tahun 1970 ketika manajemen The Rolling Stones menghubungi Royal College of Art di London. The Rolling Stones pada awalnya hanya mencari seorang seniman untuk membuat poster tur Eropa karena mereka tidak puas dengan logo yang disediakan oleh label mereka, Decca Records.
Baca selengkapnyaAwal Mula Logo Lidah yang Ikonik
Bagi para penikmat musik khususnya genre musik rock, The Rolling Stones barangkali menjadi hal yang tidak asing lagi di telinga. Grup ini telah aktif selama enam dekade dan menjadi salah satu grup musik beraliran rock paling populer di dunia.
Salah satu hal yang menjadi ciri khas dari The Rolling Stones adalah logo berupa bibir berwarna merah dengan lidah menjulur. Logo ini begitu fenomenal dan melegenda hingga saat ini.
Dilansir dari media, logo The Rolling Stones tersebut dibuat oleh seorang bernama John Pasche pada tahun 1971. John Pasche pada saat itu masih merupakan mahasiswa seni di Royal College of Art, London.
Keterlibatan Pasche bermula pada tahun 1970 ketika manajemen The Rolling Stones menghubungi Royal College of Art di London. The Rolling Stones pada awalnya hanya mencari seorang seniman untuk membuat poster tur Eropa karena mereka tidak puas dengan logo yang disediakan oleh label mereka, Decca Records.
John Pasche direkomendasikan kepada The Rolling Stones. Pasche kemudian bertemu dengan Mick Jagger, vokalis The Rolling Stones.
Setelah mendiskusikan ide poster tersebut dan kembali satu minggu kemudian dengan desain poster yang sudah jadi, hasil poster itu ditolak oleh Mick Jagger. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan warna dan komposisi. Namun, Mick Jagger tetap mempercayakan hal tersebut kepada Pasche dengan berkata “Saya yakin anda bisa melakukan yang lebih baik.” kenang John Pasche sebagaimana disampaikan kepada The Independent.
Pasche kemudian membuat desain versi kedua sekaligus terakhir. Tidak lama kemudian Pasche dihubungi oleh asisten pribadi The Rolling Stones, Jo Bergman. Dalam surat tertanggal 29 April 1970 tersebut, Bergman meminta Pasche untuk membuat logo yang dapat digunakan pada kertas catatan, kop surat, dan lain-lain.
Hingga pada suatu pertemuan, Jagger menunjukkan Pasche sebuah ilustrasi tentang Dewa Hindu bernama “Kali” yang dilihat Jagger di sebuah toko dekat rumahnya. Menurut Pasche, Jagger lebih tertarik pada unsur India mengingat kala itu, budaya India sedang menjadi tren di Inggris. Namun, Pasche terkejut dengan mulut terbuka dan lidah yang menonjol dari dewa tersebut, Ia lalu mencomot bagian lidah dan mulut tersebut sebagai ide.
Logo The Rolling Stones muncul pertama kali ke khalayak umum bersamaan dengan dirilisnya album Sticky Fingers. Logo tersebut ditempatkan pada bagian sampul belakang. Namun, versi alternatif dari logo itu digunakan untuk album yang rilis di Amerika Serikat.
Belakangan, logo mulut dengan lidah menjulur ini terus bertahan dan menjadi ikon The Rolling Stones. Selain itu, logo ini tidak hanya di album The Rolling Stones, juga disematkan pada berbagai jenis suvenir seperti mug, kaos, hingga korek api.
Selain digunakan sebagai identitas grup, logo ini juga memiliki arti tersendiri. Pasche berpendapat, logo tersebut juga dimaksudkan sebagai sebuah simbol protes. Hal ini seperti yang anak-anak lakukan ketika mereka menjulurkan lidah kepada seseorang.
Di balik makna yang dimiliki logo The Rolling Stones, logo ini telah menjadi ciri khas yang mendunia dan berhasil menjadi salah satu logo yang paling dikenal. Selain itu, logo ini masih bisa dilihat terpampang di sudut kamar anak muda pecinta music rock hingga saat ini.
Jatuh Bangun Perjuangan The Rolling Stones
Pada masa awal karir, The Rolling Stones tampil dari satu klub ke klub lain di London. Lalu, perlahan mereka memulai tur pertama di Inggris pada tahun 1963 hingga akhirnya mereka berhasil memulai tur ke Amerika Serikat dan menarik penggemar di California.
Baca selengkapnyaJatuh Bangun Perjuangan The Rolling Stones
The Rolling Stones, merupakan salah satu grup musik legendaris yang masih eksis hingga saat ini. Pada masal awal karirnya, The Rolling Stones memiliki formasi personel awal yaitu Mick Jagger (vokalis dan harmonika), Keith Richards (gitaris), Charlie Watts (drummer), Brian Jones (gitaris, harmonika, sitar), Ian Stewart (pianis), lalu Bill Wyman (bassis).
Pada suatu hari, Jones, Jagger, dan Richards ingin memasang iklan di Jazz News untuk memberi tahu bahwa band mereka akan tampil. "Siapa nama bandnya?” mereka saling berpandangan. Beruntunglah ada piringan hitam “The Best of Muddy Waters” yang sedang diputar dan terdengar di lagu pertama, "Rollin' Stone". Tiga orang ini lalu meneriakan "The Rolling Stones!". Semenjak itu grup ini memiliki nama The Rolling Stones.
Melansir dari media , musik Stones dipengaruhi oleh seniman blues Amerika seperti Little Richard, Chuck Berry, dan Fats Domino. Selain itu, The Rolling Stones juga mendapatkan pengaruh dari musik jazz karya Miles Davis.
Banyaknya pengaruh tersebut, membuat The Rolling Stones bisa menciptakan warna baru. Stones banyak bereksperimen dengan memadukan musik rock dan blues.
The Rolling Stones masuk ke Studio Olympic untuk memulai rekaman pertama mereka, namun kebanyakan lagu direkam di Studio Regent Sounds pada Januari dan Februari 1964. Album pertama mereka bertajuk “The Rolling Stones”, rilis pada 16 April 1964.
Album ini berisi 12 lagu. Dari seluruh lagu, hanya satu lagu yang dibuat oleh The Rolling Stones sendiri, yaitu "Tell Me (You're Coming Back)" yang dibuat oleh Jagger dan Richards.
Sisanya merupakan lagu klasik dari musisi yang sudah terkenal, seperti lagu berjudul “Carol" milik Chuck Berry lalu "Route 66" milik Bobby Troup, hingga lagu berjudul"Little by Little" dari Phil Spector. Album ini juga dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 30 Mei 1964 berjudul England's Newest Hit Makers.
Pada masa awal karir, The Rolling Stones tampil dari satu klub ke klub lain di London. Lalu, perlahan mereka memulai tur pertama di Inggris pada tahun 1963 hingga akhirnya mereka berhasil memulai tur ke Amerika Serikat dan menarik penggemar di California.
The Rolling Stones, kerap disandingkan dengan The Beatles yang merupakan grup besar asal Inggris bergenre pop hingga membentuk semacam rivalitas di antara keduanya yang dimulai dari para penggemar dan media yang membesarkan rivalitas tersebut.
Jika The Beatles mendapat julukan pawang musik pop, maka The Rolling Stones merupakan pawang dari musik jenis rock. Penampilan kedua band tersebut juga berbeda, Beatles tampil dengan gaya pakaian rapi. Sedangkan, The Rolling Stones menampilkan gaya urakan dan liar. Sehingga apabila The Beatles memiliki citra sebagai goodboy, The Rolling Stones acapkali dicitrakan sebagai badboy.
Pada tahun 1980-an, The Rolling Stones mulai terpecah karena masih-masing pemain ingin berfokus pada karir solo mereka. Namun, pada akhir 1980-an, mereka sadar bahwa The Rolling Stones akan kuat jika mereka tetap bersama.
Memasuki abad ke-21, popularitas The Rolling Stones mengalami pasang surut. Namun, tersebut tetap dianggap sebagai legenda di dunia musik karena keberhasilannya mempengaruhi banyak musisi di abad ini. Personil The Rolling Stones hingga saat ini adalah Mick Jagger, Keith Richards, Charlie Watts dan Ronnie Woods yang bergabung pada tahun 1975.
Perjalanan karier dari The Rolling Stones bahkan dibuat dalam bentuk film dokumenter yang berjudul “Havana Moon”. Selain itu, beberapa musisi juga terinspirasi dari The Rolling Stones, seperti lagu berjudul “Moves it Like Jagger” milik Maroon 5 yang terinspirasi dari gerakan Mick Jagger, vokalis The Rolling Stones.