Army: loyalitas tanpa batas
Masih teringat jelas bulan Juni lalu, BTS menjadi buah bibir, baik di media sosial maupun portal berita setelah hasil kolaborasinya dengan McDonald, yakni BTS Meal resmi dijual mulai 9 Juni 2021. Dengan membayar sebesar Rp. 50.000, para Army sudah bisa mendapatkan 9 potong Chicken McNuggets, medium fries, medium Coca Cola, lengkap dengan pilihan sweet chili sauce atau cajun sauce yang seluruhnya dikemas dengan kemasan bernuansa ungu dan berlogo BTS. Menu paket yang hanya dapat dibeli lewat lantatur dan layanan jasa antar ini pun sukses mengularkan antrian di tiga hari pertama penjualannya.
"BLACKPINK the movie", terbaru paling ditunggu
Girl band Kpop BLACKPINK juga baru-baru ini ramai menjadi topik bahasan di berbagai platform daring menyusul rilisnya film terbaru mereka “BLACKPINK The Movie” pada 4 Agustus 2021 di bioskop-bioskop Korea Selatan dan 100 negara lainnya.
Kekuatan cinta dalam "Your Choice" Seventeen
Dalam lagu bergenre R&B dan pop ini, kekuatan cinta tidak hanya terasa lewat lirik lagu, namun juga video musik yang bernuansa warna pastel serta penuh bunga. Lewat enam buah lagu dalam mini album tersebut, Seventeen berharap dapat mengobati kerinduan para Carat akan penampilan terbaru mereka di tahun kedua pandemi.
Red Velvet beri energi positif lewat Queendom
Sinyal comeback Red Velvet pertama kali terlihat lewat media sosial Instagram mereka yang mengunggah video singkat menampilkan kelimanya pada akhir Juli kemarin. Video singkat tersebut diberi keterangan Queens Mystic General Store. Lalu awal Agustus, Red Velvet secara resmi mengumumkan tanggal perilisan beserta nama mini album keenam mereka lewat media sosial Twitter.
Seberapa Kpop kah kamu?
Yuk, coba quiz tebak lanjutan lirik lagu Kpop berikut.
Army: loyalitas tanpa batas
Tidak begitu berbeda dari sebelum pandemi, perbincangan seputar musik Korea atau biasa disingkat Kpop masih tetap didominasi oleh Bangtan Boys (BTS). Sudah barang tentu penyebabnya karena pertumbuhan jumlah Army yang kian melesat jauh hingga hari ini.
Bukan hanya itu, adanya wabah virus tidak pula menyurutkan loyalitas para penggemar setia BTS di Indonesia. Di tengah pembatasan dan keterbatasan, Army kembali membuktikan loyalitas mereka kepada boy band asal Korea ini lewat sederet aksi.
Masih teringat jelas bulan Juni lalu, BTS menjadi buah bibir, baik di media sosial maupun portal berita setelah hasil kolaborasinya dengan McDonald, yakni BTS Meal resmi dijual mulai 9 Juni 2021. Dengan membayar sebesar Rp. 50.000, para Army sudah bisa mendapatkan 9 potong Chicken McNuggets, medium fries, medium Coca Cola, lengkap dengan pilihan sweet chili sauce atau cajun sauce yang seluruhnya dikemas dengan kemasan bernuansa ungu dan berlogo BTS. Menu paket yang hanya dapat dibeli lewat lantatur dan layanan jasa antar ini pun sukses mengularkan antrian di tiga hari pertama penjualannya.
Akibatnya puluhan gerai McD di Indonesia terpaksa tutup sementara serta menerima sanksi tertulis maupun penyegelan karena telah menimbulkan kerumunan di tengah lonjakan kasus positif Covid-19. Pengelola McD Indonesia akhirnya harus memberlakukan kebijakan buka tutup pesanan pada menu tersebut guna menyiasati antrian dan kerumunan di gerai-gerai McD.
Kendati pun demikian, McDonald ternyata mampu membukukan keuntungan sebesar US$ 2.22 miliar secara global di akhir kuartal kedua tahun 2021 selepas peluncuran BTS Meal. Loyalitas Army berhasil menaikkan laba McDonald yang hanya berada pada capaian US$ 1.54 miliar di kuartal sebelumnya dalam tahun yang sama, seperti mengutip dari laman CNBC International.
Di samping itu, loyalitas penggemar setia BTS juga membawa berkah tersendiri bagi para ojek daring. Pasalnya, para Army yang memburu BTS Meal lewat layanan jasa antar tidak segan-segan memberikan uang tip dalam nominal yang cukup besar kepada para pengantar. Bahkan, BTS Army Indonesia juga menggalang donasi lewat situs KitaBisa dengan jumlah terkini telah mencapai Rp. 262 juta.
Sebagaimana mengutip dari laman akun KitaBisa, para kurir maupun ojek daring ini tidak ubahnya pahlawan karena telah mendedikasikan waktu dan tenaga masing-masing untuk mengantri dan mengantar menu paket spesial tersebut ke rumah para Army.
Tidak berhenti sampai di situ. Akhir bulan berikutnya tepatnya 31 Juli 2021, Army lagi-lagi kembali menjadi topik pembicaraan setelah Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengucapkan terima kasih kepada mereka. Lewat akun Twitternya, Tedros mengapresiasi loyalitas, usaha, serta kerja keras komunitas Senyum Army yang telah menyelenggarakan sentra vaksinasi Covid-19 di Jakarta Convention Center Hall A dan B dengan lebih dari 10.000 dosis vaksin Sinovac.
Lebih menarik lagi, komunitas Senyum Army juga menghadirkan instalasi pameran berjudul Stay Gold is for The Vaccinated selama pelaksanaan sentra vaksinasi. Instalasi pameran ini terinspirasi dari video musik BTS berjudul “Stay Gold” yang rilis pada 26 Juni 2020 silam. Jelas sudah, loyalitas para Army memang seolah tanpa batas meski di tengah wabah virus global yang belum juga usai.
Lebih menarik lagi, komunitas Senyum Army juga menghadirkan instalasi pameran berjudul Stay Gold is for The Vaccinated selama pelaksanaan sentra vaksinasi. Instalasi pameran ini terinspirasi dari video musik BTS berjudul “Stay Gold” yang rilis pada 26 Juni 2020 silam. Jelas sudah, loyalitas para BTS Army memang seolah tanpa batas meski di tengah wabah virus global yang belum juga usai.
"BLACKPINK the movie", terbaru paling ditunggu
Girl band Kpop BLACKPINK juga baru-baru ini ramai menjadi topik bahasan di berbagai platform daring menyusul rilisnya film terbaru mereka “BLACKPINK The Movie” pada 4 Agustus 2021 di bioskop-bioskop Korea Selatan dan 100 negara lainnya.
Sebagai bagian dari proyek perayaan lima tahun BLACKPINK yang berjudul “4 + 1 Project”, film ini menampilkan banyak kenangan lama seputar pertunjukan, konser, dan kesibukan mereka dalam lima tahun terakhir.
Film berdurasi 100 menit tersebut terdiri dari beragam segmen yang beberapa diantaranya menghadirkan kembali konser streaming “The Show” pada awal 2021 serta konser “In Your Area” pada November 2018 dengan editan berbeda. Film yang masuk kategori dokumenter musik ini juga menampilkan wawancara eksklusif dengan para member BLACKPINK.
Lewat tangan sutradara Su Yee Jung dan Oh Yoon-Dong beserta penulis naskah Chung Justine dan Lee Mizi, “BLACKPINK The Movie” berhasil memberi pengalaman menyentuh bagi para BLINK yang rindu penampilan BLACKPINK selama musim pandemi. Mereka dapat merasakan sensasi berada dalam acara jumpa penggemar dan pertunjukkan konser BLACKPINK langsung selama menonton film tersebut.
Penayangan film ini berhasil menarik lebih dari 500 ribu penonton bioskop dengan total pendapatan sebesar 4,8 juta dolar AS secara global. Hal ini membuat “BLACKPINK The Movie” menduduki posisi jumlah penonton terbanyak serta pendapatan tertinggi untuk rilis bioskop acara apapun pada 2021 meski penayangannya terbatas.
Sebagai informasi, harga tiket film beserta detail jadwal tayang dan lokasi bioskop dapat dicek dan dibeli melalui situs blackpinkthemovie.com sejak akhir bulan Juli lalu. Namun begitu, wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia baru berencana merilis “BLACKPINK The Movie” pada pertengahan Oktober, menunggu pembatasan Covid-19 lokal yang berangsur dilonggarkan.
Tahun lalu tepatnya 14 Oktober 2020, BLACKPINK juga mengeluarkan film berjudul “BLACKPINK Light Up The Sky” di situs layanan streaming film berbayar Netflix. Dalam film ini, Caroline Suh sang sutradara banyak mengangkat sisi personal tiap member BLACKPINK dibanding kehidupan keempatnya di dunia industri hiburan Korea Selatan yang terkenal sangat kompetitif.
Mengutip dari laman Marie Claire, film “BLACKPINK Light Up The Sky” berusaha menampilkan suka duka Jennie, Lisa, Rosé, dan Jisoo selama empat tahun berkarya bersama BLACKPINK. Ada sisi persahabatan, kekeluargaan, pengorbanan, hingga kehidupan pribadi keempatnya di belakang panggung. Singkatnya, film ini menghadirkan sederet momen haru dan emosional BLACKPINK yang belum pernah dilihat para BLINK sebelumnya.
Puncaknya ialah kilas balik penampilan bersejarah BLACKPINK di Coachella pada tahun 2019 lalu. Momen ini jelas sangat berkesan sebab BLACKPINK menjadi girl band Kpop pertama yang tampil pada salah satu festival musik terbesar dunia tersebut.
Tidak hanya itu, para member BLACKPINK juga tidak ragu menceritakan kisah masing-masing dalam bahasa yang paling nyaman agar lika-liku kisah mereka tetap terasa jujur dan apa adanya di benak para penonton, sebagaimana melansir dari situs Soompi. Dalam beberapa segmen, keempatnya berbicara dengan bahasa masing-masing, seperti Inggris, Thailand, dan Korea Selatan secara bersamaan.
Rilisnya “BLACKPINK Light Up The Sky” ini juga semakin menambah koleksi film dokumenter Netflix. BLACKPINK sendiri menjadi artis wanita keempat setelah Taylor Swift, Beyonce, dan Lady Gaga yang berkesempatan merilis film dokumenter bersama Netflix.
Kekuatan cinta dalam "Your Choice" Seventeen
Pada pertengahan bulan Juni tahun ini, boy band Kpop Seventeen juga berhasil menarik atensi warganet dunia melalui peluncuran mini album mereka yang berjudul “Your Choice”. Mini album kedelapan ini merupakan bagian dari proyek Seventeen bernama “Power of Love”.
Mengutip dari situs Billboard, Seventeen telah lebih dulu memberikan sedikit bocoran melalui concept trailer berjudul “Power of Love” yang rilis pada 18 Mei 2021 di kanal Youtube Hybe Labels. Video concept trailer yang mengusung konsep animasi dan penuh warna ini secara jelas menggambarkan tema cinta sebagai tema utama dalam mini album dan proyek teranyar Seventeen. Tema cinta ini secara khusus menyoroti serta mengeksplorasi berbagai momen dan bentuk cinta dalam kehidupan sehari-hari orang dewasa.
Concept trailer tersebut sekaligus pula menjadi penanda kembalinya Seventeen di panggung musik dunia setelah delapan bulan tidak muncul ke publik. Sebulan berselang dari perilisan concept trailer, tepatnya pada 18 Juni 2021, Seventeen merilis lagu dan video musik “Ready To Love” yang menjadi lagu utama dalam mini album “Your Choice”.
Dalam lagu bergenre R&B dan pop ini, kekuatan cinta tidak hanya terasa lewat lirik lagu, namun juga video musik yang bernuansa warna pastel serta penuh bunga. Lewat enam buah lagu dalam mini album tersebut, Seventeen berharap dapat mengobati kerinduan para Carat akan penampilan terbaru mereka di tahun kedua pandemi.
Benar saja, tidak lama setelah kemunculan lagu utamanya di Youtube, mini album itu berhasil mendapatkan sederet pencapaian. Kekuatan cinta “Your Choice” berhasil memberikan Seventeen beberapa prestasi yang membanggakan di dalam maupun luar negeri.
Menurut layanan data penjualan album dan lagu secara realtime di Korea Selatan Hanteo Chart, Seventeen berhasil menjual sebanyak 880.000 eksemplar “Your Choice” di hari pertama perilisannya. Jumlah tersebut bertambah menjadi 1.364.127 eksemplar di minggu pertama yang membuat mini album Seventeen menduduki penjualan minggu pertama tertinggi untuk semua album rilis di tahun 2021. Seventeen pun mendapat julukan “quadruple million sellers” di negeri asalnya.
Di mancanegara, lagu “Ready to Love” juga merajai tangga lagu iTunes di berbagai negara di dunia, seperti Hong Kong, Jepang, dan singapura. Seventeen juga berhasil masuk ke dalam “Chart Billboard 200” untuk pertama kalinya setelah mini album “Your Choice” berhasil terjual sebanyak 21.900 eksemplar dalam waktu kurang dari dua minggu di Amerika Serikat.
Dari cuitan akun Twitter Billboard Charts pada 28 Juni 2021, mini album ini menempati peringkat ke-15 pada tangga musik yang sama.
Sebelum “Your Choice”, Seventeen telah mengeluarkan tujuh mini album, yakni “17 Carat”, “Boys Be”, “Going Seventeen”, “AL1”, “You Make My Day”, “You Made My Dawn”, dan “Heng:garæ”. Selain mini album, Seventeen juga sudah merilis tiga album studio, yaitu “Love & Letter”, “Teen, Age”, dan “An Ode”.
“Your Choice” kembali menambah daftar album Seventeen yang berhasil terjual sebanyak satu juta eksemplar setelah album “Heng:garæ”, “Semicolon”, dan “An Ode”.
Meski mendapat begitu banyak sambutan positif, Seventeen sempat harus menunda segala bentuk promosi fisik “Your Choice”. Pledis Entertainment, agensi yang menaungi mereka mengungkapkan penundaan dikarenakan salah seorang staf grup positif COVID-19 walau seluruh member Seventeen dinyatakan negatif.
Red Velvet beri energi positif lewat Queendom
Belum lama, girl band Kpop Red Velvet membuat gebrakan lewat peluncuran mini album “Queendom”, tepatnya pada pertengahan Agustus 2021. Album keenam ini sekaligus pula menjadi comeback Red Velvet setelah vakum selama lebih dari satu setengah tahun.
Sebelum “Queendom” rilis, para Reveluv harus berpuas diri dengan hanya mendengarkan album terakhir mereka “The ReVe Festival: Finale” yang rilis pada 23 Desember 2019 dengan lagu utama bertajuk “Psycho”. Terhitung sejak debut pertama pada tahun 2014, total album yang telah dikeluarkan oleh girl band Kpop asuhan agensi SM Town itu ada sebanyak enam mini album dan dua album rekaman penuh.
“Queendom” langsung merajai tangga lagu iTunes Top Albums di lima puluh negara tidak lama setelah peluncurannya. Di Cina, album ini juga menduduki peringkat nomor satu pada tangga lagu penjualan album digital situs lokal QQ Music dan KuGou Music China. Sementara lagu utama album ini, “Queendom” menempati posisi teratas pada situs putar lagu digital, seperti Genie, Bugs, Vibe, dan Momople.
Sinyal comeback Red Velvet pertama kali terlihat lewat media sosial Instagram mereka yang mengunggah video singkat menampilkan kelimanya pada akhir Juli kemarin. Video singkat tersebut diberi keterangan Queens Mystic General Store. Lalu awal Agustus, Red Velvet secara resmi mengumumkan tanggal perilisan beserta nama mini album keenam mereka lewat media sosial Twitter.
Peluncurannya pada pertengahan kedua tahun ini bukan tanpa alasan. Bulan Agustus, tepatnya tahun 2014 adalah kali pertama Red Velvet memulai debut sebagai girl band Kpop. Dengan begitu, bulan Agustus tahun ini menjadi peringatan tahunan mereka yang ketujuh bertepatan dengan penyambutan Wendy yang kembali aktif bersama Red Velvet setelah sempat hiatus karena cedera panggung.
Sebagai mini album, “Queendom” hanya akan menghadirkan enam lagu dengan beragam genre musik, mulai dari lagu Pose yang bergenre uptempo pop, Knock On Wood dengan nuansa electro punk, Better Be yang memiliki irama dan ketukan R&B pop, Pushin’ N Pullin’ yang bergenre medium tempo, R&B, serta Hello, Sunset dengan irama dan ketukan ballad R&B.
Dengan memilih nuansa warna merah muda sebagai sampul, “Queendom” memadukan suasana musim panas dengan warna-warna terang di dalamnya. Tema warna ini jauh berbeda dengan nuansa warna hijau pada sampul album sebelumnya dan warna gelap yang mendominasi video musik lagu “Psycho”.
Suasana musim panas semakin terlihat lewat video musik lagu “Queendom” yang cerah, ceria dengan genre musik pop dance. Lagu ini sendiri ditulis oleh Joo Yoon-kyung dengan pesan utama mengingatkan para pendengarnya bahwa mereka adalah raja dan ratu dalam hidup masing-masing, demikian mengutip dari situs VOI English.
Bukan saja penulis lagunya, Red Velvet yang menyanyikan lagu tersebut juga berharap hal yang sama bahwa para pendengar dan Reveluv dapat merasakan energi positif, bahagia, dan kekuatan ketika mendengarkan “Queendom” di tengah pandemi. Mereka ingin semua orang yang mendengar mini album keenam ini kembali mendapatkan kepercayaan diri setelah menghadapi masa-masa sulit.
Di hari perilisan “Queendom”, Seulgi, Wendy, Joy, Irene, dan Yeri juga mengadakan sesi jumpa penggemar secara daring yang dinamai “inteRView vol.7: Queendom” melalui saluran Beyond LIVE Naver V Live.
Jamaknya perselingkuhan di The World of The Married
Ketika awal terjadinya wabah pandemi, Twitter mendadak riuh membahas drama korea atau drakor berjudul “The World of The Married”. Di negeri asalnya, episode pertama drakor ini langsung mendapatkan rating 6,2 persen yang melesat hingga 24,3 persen pada episode keempat belas.
Mengenali gangguan mental lewat "It’s Okay Not To Be Okay"
Seolah memahami pengaruh pandemi terhadap kondisi psikologis individu, produser Park Sin-Woo dan penulis naskah Jo-yong menghadirkan “It’s okay Not To Be Okay” yang mengemas isu kesehatan jiwa lewat drama korea pada 20 Juni 2020 silam.
Jatuh bangun para pendiri “Start-Up”
Antusiasme kaum muda terhadap perusahaan rintisan atau startup membuat sutradara Oh Choong-hwan dan penulis naskah Park Hye-run merilis drakor dengan judul serupa “Start-Up” pada 17 Oktober tahun lalu.
"Vincenzo" dan kehidupan para mafia
Kehadiran Song Joong-ki sebagai pemain utama tentu menjadi salah satu penarik bagi para penonton, khususnya penggemar setia Joong-ki. Namun begitu, “Vincenzo” nyatanya memang drakor yang menarik dari sisi penceritaan.
Seberapa Drakor kah kamu?
Yuk, coba quiz tebak tokoh drakor favoritmu.
Jamaknya perselingkuhan di The World of The Married
Ketika awal terjadinya wabah pandemi, Twitter mendadak riuh membahas drama korea atau drakor berjudul “The World of The Married”. Di negeri asalnya, episode pertama drakor ini langsung mendapatkan rating 6,2 persen yang melesat hingga 24,3 persen pada episode keempat belas.
Angka itu terus melejit hingga episode keenam belas yang menjadi episode terakhir dari adu peran Kim Hee-ae sebagai dokter Ji Sun-woo, Park Hae-joo sebagai sutrada Lee Tae-oh sekaligus suami dari dokter Ji Sun-woo dan Han So-hee sebagai Yeo Da-kyung.
Mengutip dari Yonhap News Agency, “The World of The Married” secara keseluruhan mendapatkan rating 28,4 persen. Adapun episode terakhirnya mendapatkan rating 28,37 persen, seperti menurut Nielsen Korea. Capaian rating ini membuat drakor yang disutradarai oleh Wo Man-il dengan penulis naskah Joo-hyun tersebut menjadi tontonan drama dengan rating tertinggi, menggantikan drama “SKY Castle” dengan rating 23,78 persen.
Kesuksesan adu peran ketiganya tidak lepas dari tema perselingkuhan yang menjadi tema utama dalam drakor tersebut. Warganet tidak pernah absen mengutuki tokoh Yeo Da-kyung maupun pemerannya Han So-hee karena berperan sebagai pelakor (singkatan dari ‘perebut laki orang’) sejak episode pertama. Kolom komentar Instagram Han So-hee selalu penuh dengan kalimat kebencian pedas nan seram yang bahkan masih berlanjut hingga beberapa bulan setelah episode terakhir tayang.
Tidak hanya itu. Meski sebelumnya perbincangan perihal perceraian adalah hal tabu di Korea Selatan, seluruh warganet seolah bersepakat bahwa Ji Sun-woo memang harus secepatnya menceraikan Lee Tae-oh. Maka seperti lazimnya kehidupan rumah tangga dengan kehadiran orang ketiga, pernikahan Ji Sun-woo dan Lee Tae-oh juga berakhir lewat perceraian setelah hubungan gelap suaminya dengan Yeo Da-kyung terkuak.
Di Indonesia sendiri, kisah perselingkuhan dan perceraian memang bukan topik baru dalam serial drama maupun film. Namun begitu, “The World of The Married” tetap saja berhasil menarik hati para penonton yang tidak hanya datang dari penggemar setia drakor. Selain ramai diperbincangkan di media sosial dan portal berita, “The World of The Married” juga berhasil memunculkan beberapa video parodi di Youtube.
Ketenaran itu besar kemungkinan karena masalah perselingkuhan yang dialami oleh lebih dari satu tokoh. Selain pernikahan Ji Sun-woo dan Lee Tae-oh, pernikahan Jae Hyuk dan Go Ye-Rim juga mengalami permasalahan yang serupa. Jae Hyuk adalah sosok yang gemar selingkuh, bahkan ia sempat berselingkuh dengan Ji Sun-woo yang merupakan tetangga sekaligus teman baik Go Ye-Rim.
Drakor yang pertama kali tayang pada 11 Mei 2021 ini memang seperti menghadirkan premis alternatif perihal pelaku perselingkuhan dan selingkuhannya yang tidak melulu antara pria berumur dengan perempuan yang lebih muda. Tokoh-tokoh perempuan yang berperan sebagai selingkuhan juga tidak digambarkan sebagai sosok yang terbatas secara finansial maupun akses pendidikan.
Selain sederet kisah perselingkuhan dan perceraian di dalamnya, pengembangan karakter para tokoh juga menjadi aspek lain yang melesatkan rating “The World of The Married”, secara khusus di Indonesia. Para tokoh perempuan yang mengalami kehilangan dalam drakor ini tidak berakhir sebagai korban yang menyedihkan karena ditinggalkan para lelaki.
“The World of The Married” secara tidak langsung pula menawarkan perubahan karakter tokoh-tokoh perempuannya yang berdaya atas keputusan masing-masing. Tokoh Yeo Da-kyung misalnya, ia akhirnya memilih menceraikan Lee Tae-oh dan mengejar mimpinya untuk membangun galeri seni. Lain halnya dengan Go Ye-Rim, ia juga memilih bercerai dari Jae Hyuk dan membangun bisnis sendiri. Adapun Ji Sun-woo tetap memilih bercerai dan menetap di Gosan.
Mengenali gangguan mental lewat "It’s Okay Not To Be Okay"
Seolah memahami pengaruh pandemi terhadap kondisi psikologis individu, produser Park Sin-Woo dan penulis naskah Jo-yong menghadirkan “It’s okay Not To Be Okay” yang mengemas isu kesehatan jiwa lewat drama korea pada 20 Juni 2020 silam.
Dibintangi oleh Kim Soo-hyun sebagai Moon Kang-tae, Seo Ye-ji sebagai Ko Moon-young dan Oh Jung-se sebagai Moon Sang-tae, adu peran ketiganya mengeksplorasi beberapa kondisi psikologis seseorang tatkala mengalami gangguan kejiwaan karena serangkaian sebab akibat.
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stress pascatrauma menjadi kondisi psikologis paling mencolok dalam “It’s okay Not To Be Okay”. Kondisi psikologis ini dialami oleh Moon Sang-tae yang juga mengidap autisme. Mengutip dari American Psychological Association, gangguan stress pascatrauma merupakan perubahan kondisi psikologis seseorang selepas mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
Dalam kasus Sang-tae, peristiwa traumatis tersebut ialah kematian ibunya. Ia menyaksikan sendiri ketika ibu Ko Moon-young membunuh ibunya dengan cara menusuk leher sang ibu menggunakan benda tajam. Pada malam itu, Sang-tae juga melihat ibu Ko Moon-young mengenakan bros kupu-kupu.
Maka selayaknya para penderita PTSD, ia selalu menghindari berbagai hal atau objek yang mengingatkan pada peristiwa traumatis tersebut. Sang-tae akan mengamuk histeris bila melihat kupu-kupu atau ada yang menyentuh lehernya.
“It’s okay Not To Be Okay” juga mengeksplorasi kondisi psikologis seseorang dengan gangguan antisosial seperti yang dialami oleh tokoh utama Ko Moon-young. Moon-young dan individu lain dengan gangguan kejiwaan antisosial tidak memiliki rasa empati maupun simpati pada mahluk hidup, tidak mau menerima kritik dan mengintrospeksi diri, merasa superior, impulsif serta manipulatif. Mereka juga memiliki kecintaan terhadap benda tidak wajar, seperti benda-benda tajam.
Mengutip dari laman Sociolla, psikolog Ainurizan Ridho Rahmatulloh, M.Psi mengatakan bahwa gangguan psikologis tersebut dikarenakan akumulasi berbagai faktor, termasuk genetik maupun lingkungan. Ia menambahkan, orang tua dengan gangguan yang sama dapat menurunkannya lewat gen atau pola asuh yang penuh kekerasan, tekanan, serta pengabaian.
Faktor yang sama juga ditemukan pada Moon-young. Ia menderita gangguan antisosial dikarenakan ibunya yang juga seorang penulis menderita gangguan serupa. Kondisi psikologis Moon-young diperparah dengan pola asuh dan doktrin sang ibu yang sangat ingin Moon-young menjadi sama persis seperti dirinya.
Kondisi psikologis lainnya ialah gangguan mania atau manic disorder yang diderita oleh tokoh Kwon Gi-do. Seperti penderita gangguan mania pada umumnya, Gi-do juga menunjukkan kondisi terlalu antusias, enerjik dan bersemangat secara tiba-tiba. Para penderita gangguan mania juga tidak memiliki rasa malu ketika sedang mengalami periode tersebut.
Dalam sebuah artikel dari laman Rumah Sakit Santa Carolus Jakarta, dr.Yenny Sinambela, SpKj menyebutkan bahwa penyebab gangguan mania dapat dikarenakan salah satu atau akumulasi faktor biologis, psikologis, maupun sosial. Berkenaan aspek psikologis, ia mengatakan lingkungan yang menekan (stressful) serta riwayat pelecehan adalah dua faktor yang paling sering menyebabkan seseorang menghadirkan periode mania. Hal ini dilakukan untuk mencari perhatian atau membebaskan dirinya.
Adapun Gi-do adalah korban keluarganya sendiri yang kerap memberikan tekanan dan kekerasan fisik, seperti pemukulan maupun pengurungan karena tidak memiliki prestasi studi. Bukan hanya itu, Gi-do juga selalu diabaikan karena dianggap bodoh dan hanya membuat masalah. Dalam salah satu episode, ia mengakui bahwa melakukan banyak hal gila untuk mendapatkan perhatian keluarganya meski akhirnya mengidap gangguan mania sungguhan.
Jatuh bangun para pendiri “Start-Up”
Antusiasme kaum muda terhadap perusahaan rintisan atau startup membuat sutradara Oh Choong-hwan dan penulis naskah Park Hye-run merilis drakor dengan judul serupa “Start-Up” pada 17 Oktober tahun lalu.
Drakor yang dibintangi oleh Bae Suzy sebagai Seo Dal-mi, Nam Joo-hyuk sebagai Nam Do-san, dan Kim Sun-ho sebagai Han Ji-pyeong tersebut mendapat sambutan hangat dari penonton mancanegara, termasuk Indonesia. Di tengah tayangan drakor lain, “Start-Up” berhasil meraih rating 18,9 persen di dalam negerinya sendiri.
Selain kehadiran Bae Suzy, kisah dibalik kesuksesan para pendiri perusahaan rintisan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton. Adu peran Seo Dal-mi dan kawan-kawan seolah menguak jatuh bangun para pembesar Lembah Silikon yang sebelumnya masih belum banyak diketahui orang.
Pasalnya, “Start-Up” memang berlatar tempat fiktif bernama Sandbox yang kurang lebih menyerupai lembah teknologi asal Negeri Paman Sam tersebut. Sama prestisiusnya dengan Lembah Silikon, Sandbox juga menjadi incaran para kaum muda di “Start-Up” yang ingin mengembangkan perusahaan rintisan. Para pemilik perusahan rintisan dalam drama ini berlomba-lomba untuk memenangkan Demo Day yang memberikan fasilitas pendampingan, pendanaan, serta kantor gratis untuk mengembangkan lebih lanjut usaha rintisan masing-masing.
Sandbox memang menjadi pusat kegiatan sekaligus mimpi besar para tokoh-tokoh di dalam “Start-Up”. Karena itu, Sandbox menyimpan banyak cerita, mulai dari kenangan pahit, mengharukan, hingga membanggakan bagi para tokoh “Start-Up”.
Tokoh Kim Yong-san misalnya, ia berusaha keras untuk dapat masuk ke dalam Sandbox dan memenangkan Demo Day karena kisah masa lalu yang tragis. Kim Dong-su kakak laki-laki Yong-san diceritakan depresi setelah gagal dalam Demo Day hingga membuatnya bunuh diri.
Presentasi perusahaan Kim Dong-su ditolak oleh juri yang berakibat pada hilangnya fasilitas pendanaan lebih lanjut bagi perusahaan rintisannya. Kematian tragis Dong-su tersebut membuat Yong-san mempertaruhkan dirinya untuk melanjutkan perjuangan sang kakak, tidak peduli apapun resiko dan permasalahan yang dihadapinya nanti.
Jatuh bangun juga dialami tokoh utama Nam Do-san yang merupakan pemilik dari perusahaan Samsan Tech. Sebelum masuk dan bergabung dengan Sandbox, perusahaan rintisannya tersebut harus mati suri selama tiga tahun. Alasannya ialah Nam Do-san tidak memiliki perencanaan bisnis yang jelas meskipun produk yang ia ciptakan sangat bagus dan futuristis.
Pada episode awal, Nam Do-san diceritakan hanya berfokus pada peningkatan akurasi algoritma pengenalan gambar tanpa memiliki ketertarikan untuk menggali lebih dalam bagaimana cara memonetisasi produk tersebut. Ketidakingintahuan Do-san ini membuat semua investor yang tertarik pada produknya pergi satu per satu.
Cerita serupa juga dialami oleh tokoh Won Sang-soo yang merupakan kakak tiri Won In-Jae. Meskipun ayah Sang-soo terkenal memiliki banyak uang, ia harus menahan malu karena Morning AI perusahaan rintisannya harus kalah dalam tender Smart City.
Kekalahannya itu bukan tanpa alasan. Sang-soo menyuap seorang reporter dari Hyungju untuk melakukan kampanye hitam terhadap perusahaan Dal-mi. Sayang, Dal-mi yang telah berpengalaman meminta bantuan Do-san untuk menjegal balik Morning AI lewat kasus peretasan. Akibatnya, perusahaan Sang-soo mengalami diskualifikasi dari tender yang tengah berlangsung tersebut.
"Vincenzo" dan kehidupan para mafia
Akhir bulan April kemarin, penonton Netflix mendadak bertambah kali lipat seiring kemunculan drakor “Vincenzo” yang menampilkan Song Joong-ki sebagai Vincenzo Cassano, Jeon Yeo-bin sebagai pengacara Hong Cha-young dan Taecyeon sebagai Jang Han-seok si pemilik perusahaan Babel.
Tidak ada satupun episode drakor ini yang tidak menjadi trending topic worldwide di Twitter. Di Korea Selatan, rating tertinggi untuk episode terakhir “Vincenzo” ialah 16,6 persen, sebagaimana mengutip dari situs berita setempat Financial News. Secara rata-rata nasional, situs data Nielsen Korea mencatat episode ke-20 tersebut mendapat rating 14.6 pesen. “Vincenzo” lantas menempati posisi keenam sebagai drakor dengan rating terbaik dan tontonan teratas pada musimnya.
Kehadiran Song Joong-ki sebagai pemain utama tentu menjadi salah satu penarik bagi para penonton, khususnya penggemar setia Joong-ki. Namun begitu, “Vincenzo” nyatanya memang drakor yang menarik dari sisi penceritaan.
Pertama, karakter Vincenzo digambarkan sebagai warga Korea Selatan yang bekerja menjadi pengacara professional mafia besar di Italia. Karena itu, episode pembuka drakor ini memperlihatkan sederet aksi kejam nan sadis ala mafia dengan latar tempat Italia.
Mengutip wawancaranya dengan Netflix, Joong-ki mengakui bahwa adegan pembuka dengan latar tempat Italia itu harus dilakukan dengan bantuan CG karena pandemi. Ia pun harus berlatih ekstra untuk memperlihatkan emosi karakternya yang sangat kuat sebagai bagian dari sebuah keluarga mafia terkenal Cassano di Italia. Buah kerja keras Joong-ki itu terlihat lewat rating 7,7 persen ketika episode pertama rilis sebagaimana melansir dari situs VOI English.
Karena tokoh utama drakor ini adalah seorang mafia, sang sutradara dan penulis naskah pun memberikan lawan main yang juga seorang ‘mafia’. Jang Han-seok si pemilik perusahaan Babel terkenal sebagai mafia perusahaan farmasi di Korea Selatan. Ia adalah bos yang licik dan sadis. Han-seok tidak ragu menyuap, menyiksa bahkan membunuh siapapun yang tidak disukainya. Duel keduanya berakhir dengan kematian tragis Han-seok yang dibunuh oleh Vincenzo dengan cara mafia.
Selain itu, “Vincenzo” juga termasuk dalam genre dark romcom dengan banyak aksi konyol dan humor satir meski menampilkan adegan sadis di beberapa episode. Ada pesan-pesan menyentil dalam setiap episode drakor ini. Misalnya saja, pengungkapan sisi gelap dunia perusahaan farmasi yang tidak hanya memonopoli perdagangan obat, namun juga secara tidak langsung membuat masyarakat ketergantungan terhadap obat tertentu.
Adapun tidak kalah menarik ialah kisah cinta antara Vincenzo Cassano dan pengacara Hong Cha-young. Keakraban dan intensitas keduanya pada akhirnya menumbuhkan perasaan cinta. Berbeda dengan kisah cinta dalam drakor kebanyakan, hubungan Vincenzo dan Hong Cha-young tidak begitu digambarkan manis dan mesra. Keduanya juga tidak berakhir hidup bersama.
Baik sang sutradara maupun penulis naskah seolah enggan mengkompromikan perasaan kedua tokoh tersebut dengan kehidupan mafia Vincenzo. Episode terakhir menceritakan bagaimana Vincenzo harus membeli sebuah pulau tidak berpenghuni dekat Malta sebagai tempat tinggalnya. Ia bahkan tidak dapat mengunjungi pengacara Hong Cha-young di Korea secara terang-terangan.
Karena akhir hubungan yang dirasa kurang membahagiakan, hampir seluruh penonton dari berbagai negara menagih kelanjutan musim kedua dari “Vincenzo”. Sayang, Joong-ki dalam wawancara yang diberitakan situs Soompi mengatakan bahwa tidak ada pembicaraan intenal dengan pihak produksi selepas episode kedua puluh tayang di Netflix.
Mukbang ala Hamzy, teman makan saat pandemi
Kanal Youtube mukbang Hamzy sudah lebih dulu populer sejak awal kemunculannya di tahun 2019. Namun begitu, jumlah pengikutnya meningkat secara signifikan sejak pandemi yang semakin mempersempit ruang gerak masyarakat.
Berguru tutorial riasan dari Pony
Bagi sebagian orang, beralihnya rutinitas harian ke dalam rumah ternyata menambah waktu luang untuk melakukan hal baru, seperti menonton tutorial rias wajah ala Pony Syndrome. Park Hye-min yang populer dengan nama panggung tersebut memang beauty guru nomor satu di Korea Selatan.
Mendengar opini anak-anak Korea lewat ODG
Pada awal kemunculannya di pertengahan April 2019, penonton video pertama ODG masih berjumlah ratusan ribu akun. Jumlah ini melesat jauh ketika ODG pertama kali mengunggah video tanya jawab seorang anak dengan ibunya sebagai narasumber. Sebanyak 8.5 juta akun telah menonton video yang tayang pada pertengahan Mei 2019 tersebut.
Mukbang ala Hamzy, teman makan saat pandemi
Kanal Youtube mukbang Hamzy sudah lebih dulu populer sejak awal kemunculannya di tahun 2019. Namun begitu, jumlah pengikutnya meningkat secara signifikan sejak pandemi yang semakin mempersempit ruang gerak masyarakat.
Menurut tangkapan layar dalam situs Brilio, jumlah pengikut kanal Youtube Hamzy masih berjumlah 3,61 juta dengan 203 video pada Juli tahun lalu. Memasuki awal September 2021, jumlah pengikutnya bertambah menjadi 7.59 juta dengan 336 video. Ada penambahan sebesar 3.98 juta pengikut dalam kurun waktu satu tahun lebih satu bulan.
Besarnya minat masyarakat terhadap video mukbang Hamzy tidak dapat dilepaskan dari tradisi makan konvensional yang terkesan penuh aturan jauh sebelum pandemi menghampiri, demikian kata Amanda Greenless dikutip dari laman CNN Indonesia. Mulai dari sederet tata krama sebelum menyantap makanan hingga sopan santun seputar aktivitas makan yang terasa membatasi keinginan makan seseorang.
Misalnya saja, makan dalam porsi besar dan terlalu sering adalah hal tabu dalam keseharian masyarakat pada umumnya. Bukan hanya itu, makan dengan bunyi kunyahan yang cukup kencang juga dianggap tidak sopan bagi sebagian masyarakat, termasuk di Indonesia.
Karenanya, menonton video mukbang Hamzy sembari makan menjadi jawaban sekaligus pelarian. Mereka yang menonton konten video ini seolah mendapat dukungan untuk melakukan kegiatan makan yang tidak diperbolehkan tersebut.
Minat itu kian terakumulasi tatkala pandemi membuat hampir seluruh negara memberlakukan kuncitara, bahkan karantina bagi sebagian masyarakatnya yang positif terjangkit wabah virus. Masyarakat menjadi begitu menikmati konten video mukbang Hamzy ketika deretan menu makanan Korea tidak bisa didapatkan dengan mudah akibat penutupan sejumlah restoran atau sedang berhemat di tengah pandemi.
Melansir dari laman Kompas, pengamat media sosial Enda Nasution mengatakan bahwa masyarakat serasa ikut makan makanan yang sama ketika menonton video mukbang seperti milik Hamzy. Hasrat ingin makan berbagai makanan Korea dengan mudah tuntas terpenuhi hanya dengan menonton seluruh video mukbang tersebut. Kenikmatan menu makanan Negeri Ginseng ini terasa sampai di lidah para penonton meskipun menu makanan keduanya berbeda jauh.
Alasan lainnya ialah menonton video mukbang ala Hamzy nyatanya dapat mengatasi rasa kesepian dan terisolasi yang timbul karena pembatasan sosial. Aktivitas makan bersama dengan teman yang kini hampir tidak mungkin dilakukan tersiasati dengan menonton tayangan mukbang sembari menyantap makanan.
Kegiatan makan di rumah tidak lagi terasa sepi sebab konten video mukbang Hamzy telah menjelma menjadi teman santap makanan yang menyenangkan. Gerak tangan Hamzy yang sering menyodorkan makanan ke arah kamera juga seakan menyuapi para penonton agar ikut mencicipi berbagai makanannya.
Di sisi lain, menonton video mukbang juga berhasil meningkatkan nafsu makan penonton yang terpancing lewat efek audio visual. Mengutip dari laman Alodokter, aktivitas menonton video mukbang ternyata melepaskan hormon serotonin, endorfin, serta dopamin yang membuat penonton terasa bahagia hingga berhasrat untuk makan lebih banyak.
Teknik pengambilan foto yang membuat makanan terlihat lebih menggiurkan serta ekspresi nikmat Hamzy sebagai broadcast jockey ketika sedang mengunyah makanan menjadi beberapa faktor yang melepaskan hormon tersebut. Faktor lainnya ialah teknik edit suara yang membuat kunyahan makanan Hamzy memberikan sensasi ASMR di telinga para penonton. Dalam beberapa kasus, ketiga teknik yang selalu ada dalam video mukbang Hamzy itu bahkan berhasil menyelamatkan para penderita anorexia.
Berguru tutorial riasan dari Pony
Bagi sebagian orang, beralihnya rutinitas harian ke dalam rumah ternyata menambah waktu luang untuk melakukan hal baru, seperti menonton tutorial rias wajah ala Pony Syndrome. Park Hye-min yang populer dengan nama panggung tersebut memang beauty guru nomor satu di Korea Selatan.
Dibandingkan dengan beauty guru dari Negeri Ginseng lainnya, kanal Youtube Hye-min memang memiliki pengikut paling banyak, yakni 5,86 juta akun meskipun baru mengunggah 189 video sejak muncul pada November 2015. Bukan hanya itu, jumlah penonton video tutorialnya juga menjadi yang terbanyak hingga hari ini. Ada kurang lebih 1.5 juta akun yang menonton setiap video terbaru Hye-min tayang.
Prestasi ini tidak mengherankan sebab Hye-min adalah seorang penata rias berbakat juga profesional sebelum aktif sebagai pembuat konten video tutorial makeup di Youtube. Mengutip dari situs Fimela, ia sempat lebih dulu menjadi penata rias penyanyi CL yang merupakan pemimpin girlband Kpop 2NE1.
Tidak lama berselang dari kemunculannya di Youtube, Hye-min kembali membuktikan kemampuannya sebagai beauty guru dengan merilis lini makeup sendiri bernama “Ponny Effect”. Lini makeup miliknya ini menjadi incaran di pasar kosmetik mancanegara, termasuk di Indonesia dan Amerika Serikat, seperti mengutip dari situs Hypebae.
Menilik beberapa pencapaian tersebut, ada beberapa alasan mengapa kanal Youtube Pony Syndrome semakin mendapatkan banyak pengikut dan penonton hingga hari ini di tengah pandemi.
Hampir seluruh penontonnya dapat dipastikan merasa terhibur ketika menonton Hye-min beraksi dengan kuas dan perlengkapan rias wajah lainnya. Hal ini dikarenakan ia membuat beragam video tutorial makeup. Konten videonya tidak hanya seputar tutorial riasan wajah untuk berbagai aktivitas sehari-hari, namun juga untuk meniru tampilan artis atau karakter fiksi terkenal, seperti Taylor Swift, Kylie Jenner, Elsa Frozen, elf dan cyber punk girl.
Di samping itu, konten video tutorialnya juga menggunakan berbagai merek produk, mulai dari merek produk makeup termahal hingga termurah yang mudah dicari oleh masyarakat. Adanya fasilitas alih bahasa dalam setiap video unggahannya tentu semakin menyenangkan para penonton, khususnya mereka yang berasal dari mancanegara. Para penonton ini dapat ikut memahami ucapan serta candaan khas Hye-min.
Selain menghibur, kanal Youtube milik Hye-min ini nyatanya juga bersifat edukatif karena memberikan banyak informasi, tips dan trik seputar gaya riasan wajah. Kaum perempuan yang menjadi mayoritas penonton videonya merasa tertantang untuk mengisi waktu luang dengan belajar merias wajah masing-masing mengikuti video tutorial makeup terbaru Pony Syndrome.
Di tambah pula, mereka yang sebelumnya telah memiliki perlengkapan makeup mau tidak mau harus menggunakannya sebelum terbuang percuma akibat kedaluwarsa. Adapun salah satu caranya ialah dengan ikut merias wajah, menirukan video tutorial makeup dari kanal Youtube Pony Syndrome. Aktivitas ini tentu membuat koleksi produk makeup tidak terbuang sia-sia karena digunakan untuk mengasah kemampuan diri.
Kemudian pula melansir jajak pendapat dalam laman CNN Indonesia, padatnya jadwal pertemuan daring ternyata membuat kaum perempuan mencari cara agar dapat merias wajah dengan cepat dan mudah. Dua karakter makeup itu pula yang belakangan sering ditawarkan dalam berbagai video tutorial makeup ala Pony Syndrome.
Di lain waktu, padatnya jadwal pertemuan daring beserta setumpuk pekerjaan kantor sudah pasti menimbulkan kebosanan, bahkan tekanan bagi individu. Banyak perempuan yang lantas menyiasati dengan berganti-ganti gaya riasan wajah yang referensinya tentu saja didapat lewat kanal Youtube milik Hye-min tersebut.
Mendengar opini anak-anak Korea lewat ODG
ODG adalah sebuah merek baju anak-anak asal Korea Selatan yang kemudian menjadi populer berkat konten video kolaborasi bersama Solfa Creative Studio. Kanal Youtube ini rutin memuat percakapan anak-anak seputar banyak hal, dari hal ringan hingga serius.
Pada awal kemunculannya di pertengahan April 2019, penonton video pertama ODG masih berjumlah ratusan ribu akun. Jumlah ini melesat jauh ketika ODG pertama kali mengunggah video tanya jawab seorang anak dengan ibunya sebagai narasumber. Sebanyak 8.5 juta akun telah menonton video yang tayang pada pertengahan Mei 2019 tersebut.
Sejak hari itu, rata-rata jumlah penonton kanal Youtube ODG berkisar 1.5 juta akun dengan total pengikut 2.76 juta dan 115 video.
Reaksi polos nan menggemaskan anak-anak ODG jelas menjadi daya tarik utama dari kanal Youtube ini. Anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut tanpa sadar sering melontarkan kalimat-kalimat petuah kepada para narasumber meski mereka sendiri tidak menyadari betul maknanya.
Kelucuan anak-anak ini semakin bertambah tatkala tim memberikan topik atau daftar pertanyaan yang mendalam untuk dibahas bersama narasumber. Meski narasumber mereka kebanyakan adalah orang dewasa, anak-anak ODG seperti tidak mau ketinggalan untuk membagikan opini masing-masing.
Selain reaksi anak-anak ini, reaksi yang dirasakan para penonton juga menjadi daya tarik lainnya dari kanal Youtube ODG. Ada perasaan nostalgia, haru, sedih, bahagia, dan termotivasi setiap kali selesai menonton video terbaru mereka. Perasaan yang dirasakan oleh para penonton ini wajar sebab ODG memang mengambil slogan “You were a kid once”.
Misalnya saja pada salah satu video yang berjudul “9-year-old Meet a Kid with Cancer”. Penonton berhasil dibuat tertawa, terharu, sekaligus termotivasi hanya dalam waktu enam menit lewat aksi tanya jawab Park Ji-min dengan Ryeo-won yang seorang pasien kanker.
Di awal video, penonton dibuat tertawa karena keduanya tidak ubahnya orang dewasa yang canggung ketika bertemu pertama kali. Mereka sama sekali tidak berusaha menyembunyikan ekspresi kebingungan masing-masing ketika harus memulai percakapan di depan kamera. Sikap Ryeo-won yang baru berumur tujuh tahun semakin menambah gelak tawa penonton sebab ia terkesan acuh dengan suasana di sekitarnya termasuk keberadaan Park Ji-min.
Suasana hati penonton pun berubah seiring video memasuki segmen terakhir yang menampilkan aksi Ji-min membuatkan kartu penyemangat untuk Rye-won. Ia memberi nama kartu penyemangat ini “Kartu Keberanian”. Ji-min berharap “kartu keberanian” tersebut menambah keberanian Ryeo-won dalam menghadapi masa-masa sulit ketika menjalani pengobatan untuk melawan penyakit kankernya. Pada segmen terakhir ini Ji-min juga mengajari Rye-won cara menggambar bintang.
Pada video yang lain, penonton tidak berhenti dibuat tertawa selama empat menit karena pertemuan Hyun-ho dengan Carson, anak perempuan berumur delapan tahun dan berkebangsaan Amerika. Bukan hanya canggung, keduanya juga memiliki keterbatasan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain, sehingga beberapa kali terjadi kesalahpahaman di segmen awal.
Hyun-ho lantas mengeluarkan ponsel cerdasnya dan menggunakan aplikasi Google Translate untuk bisa berkomunikasi dengan Carson. Tanya jawab diantara keduanya pun berlangsung lancar meski sedikit memakan waktu.
Gelak tawa penonton semakin menjadi-jadi ketika Carson membuka aplikasi Youtube untuk memperlihatkan video musik lagu kesukaannya kepada Hyun-ho. Keduanya kaget karena iklan yang mendadak muncul pada video musik tersebut. Episode kali itu pun ditutup dengan menyaksikan keduanya menikmati video musik lagu kesukaan Carson.
Credit
PENGARAH
Akhmad Munir, Gusti Nur Cahya Aryani, Saptono, Teguh Priyanto
PRODUSER EKSEKUTIF
Sapto HP
PRODUSER
Panca Hari Prabowo, Hana Dewi Kinarina Kaban
PENULIS
Hana Dewi Kinarina Kaban
KURASI FOTO
Hermanus Prihatna
SUMBER FOTO
Shutterstock, Instagram
DATA
Pusat data dan informasi Antara
SUMBER VIDEO
Youtube
WEB DEVELOPER
Y. Rinaldi