Sulawesi, pulau dengan pesisir pantai yang indah, pegunungan menawan, taman nasional yang memesona, serta keanekaragaman tradisi dan budaya yang kaya.
Tidak hanya itu, Sulawesi juga merupakan rumah bagi salah satu ikan hias asli Indonesia, bernama ikan pelangi. Ikan ini merupakan salah satu komoditas ikan hias yang dikenal dengan nama Celebes Rainbow atau Pelangi Sulawesi. Celebes Rainbow sangat terkenal di luar negeri, terutama di wilayah Eropa.
Kemasyhuran ikan hias Pelangi Sulawesi di mancanegara boleh jadi menjadi semangat pemerintah untuk mengangkat potensi lain yang tertanam di tanah Celebes. Salah satunya yaitu di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berkenaan dengan gagasan Presiden Joko Widodo untuk memajukan UMKM melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Kementerian Perdagangan meluncurkan kampanye "Pelangi Sulawesi" yang mengangkat tema "Dari Sulawesi Menuju Mancanegara".
Sebagaimana Celebes Rainbow, UMKM di Sulawesi juga didorong untuk mengarungi pasar global lebih luas agar semakin dikenal dan disukai. Hal tersebut sangat mungkin terjadi, terlebih pemerintah pusat, pemerintah daerah, otoritas moneter, perbankan, dan berbagai kalangan berupaya mengambil peran untuk mengembangkan UMKM di Sulawesi.
Salah satu yang turut ambil bagian dalam "Gernas BBI Pelangi Sulawesi" adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI. Bank milik pemerintah tersebut ikut mengurasi dan memberikan pendampingan kepada 111 UMKM yang memiliki produk berdaya saing global bersama Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah Sulawesi Utara.
Di Sulawesi, BNI mengurasi UMKM yang bergerak di bidang kerajinan kain, makanan olahan, hingga kopi. Upaya tersebut dilakukan BNI karena dinilai selaras dengan fokus BNI untuk mendukung sektor UMKM melalui rangkaian kegiatan dalam program "Gelegar Enterpreneur". Sederet aktivitas untuk memacu inovasi dan kreativitas pelaku UMKM pun digelar dalam program tersebut.
Mulai dari Enterprenuer Heroes, Festival Ide Bisnis, Pasar Digital UMKM, BNI Trade Forum, hingga Xpora, yang membawa UMKM Indonesia menjadi lebih maju, berkembang dan melompat lebih tinggi menuju globalisasi dan digitalisasi.
Untuk mendukung pelaku UMKM yang berorientasi ekspor, BNI Bersama Kemendag, dan Kementerian Koperasi dan UMKM bekerja sama dalam program BNI Xpora, yakni program yang disiapkan untuk melayani UMKM dengan orientasi ekspor lewat salah satu program bernama One Stop Shopping Hub di SMESCO Jakarta.
Melalui program Xpora, BNI menawarkan solusi digital terintegrasi yang akan membantu para UMKM untuk melakukan transaksi ekspor pasar global dengan tiga fitur utama, yaitu go produktif, go digital, dan go global.
Tak hanya itu, bank milik negara tersebut juga berkolaborasi dengan Kemenko Maritim & Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, serta BUMN dan lembaga terkait untuk meluncurkan program "Indonesia Spice Up The World".
"Indonesia Spice Up The World” merupakan salah satu program utama pemerintah yang melibatkan lintas kementerian/lembaga sebagai salah satu upaya perluasan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia. Selain itu juga menguatkan industri kuliner Indonesia dengan pengembangan restoran RI di luar negeri atau sebagai bagian dari gastrodiplomasi restoran.
Terkait kinerja kredit pada UMKM, BNI tetap mencatatkan kinerja positif di tengah tekanan pandemi. Sampai dengan Juni 2021, portofolio kredit UMKM BNI sebesar Rp117 triliun, atau menyumbangkan 20,7 persen dari total kredit perseroan.
Portofolio kredit UMKM BNI tumbuh 9,15 persen secara year on year (yoy), yang mencerminkan upaya BNI mendukung UMKM untuk pulih dan bangkit mengatasi segala tantangan yang ada pada masa pandemi ini.
Pertumbuhan kredit UMKM yang signifikan ini secara dominan dikontribusi dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp15 triliun hingga Juni 2021 atau naik 101 persen secara yoy.
Gernas BBI pada dasarnya ingin memunculkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap produk UMKM dalam negeri, mengingat UMKM memiliki peran krusial bagi perekonomian nasional. TIdak hanya di kalangan masyarakat, pejabat daerah hingga pejabat negara juga bahu membahu membanggakan produk nasional dalam setiap kesempatan.
Hal itu juga yang mendorong Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey agar mengerahkan seluruh pejabat daerah untuk menjadi duta produk lokal melalui kampanye Pelangi Sulawesi.
Gernas BBI juga didukung Bank Indonesia yang diwujudkan melalui sinergi yang kuat dengan kementerian dan pemerintah daerah. Dukungan tersebut diimplementasikan dalam bentuk peningkatan kapasitas UMKM, mendorong peningkatan permintaan, serta menghubungkan UMKM dengan ekosistem ekonomi keuangan digital.
Dukungan itu juga diperkuat dengan peran serta kantor-kantor perwakilan Bank Indonesia di seluruh daerah.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan mencanangkan lokasi pembangunan Pusat Jajan Kuliner dan Cinderamata (PJKC) di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sebagai sarana dalam memasarkan produk unggulan UMKM setempat.
PJKC Likupang yang akan berada di lokasi destinasi superprioritas pariwisata juga sebagai wujud perhatian dan kehadiran pemerintah bagi para perlaku UMKM yang ada di daerah.
Untuk itu, diharapkan UMKM Sulawesi Utara tetap produktif, kreatif, dan inovatif dalam menghasilkan produk-produk lokal yang berkualitas dan memiliki daya saing.
Dengan demikian, produk-produk UMKM Sulawesi mampu membuka lapangan pekerjaan yang dapat menaikkan taraf hidup perekonomian di Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Tidak hanya itu, UMKM Sulawesi juga didorong untuk mampu memenuhi pasar ekspor dan semakin dikenal masyarakat global, sebagaimana Celebes Rainbow.
Upaya pengembangan kualitas produk usaha mikro kecil menengan (UMKM) agar memiliki daya saing di pasar lokal maupun global terus dilakukan. Salah satunya melalui pendampingan bagi UMKM dari kurasi produk.
Bank Negara Indonesia (BNI) turut ambil bagian dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang digagas Presiden Joko Widodo melalui kampanye Pelangi Sulawesi dengan ikut mengkurasi dan memberikan pendampingan kepada 111 UMKM yang memiliki produk berdaya saing global.
Kegiatan itu dilaksanakan bersama dengan Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah Sulawesi Utara.
"Proses kurasi ini telah kami lakukan ke berbagai UMKM, antara lain kerajinan kain, makanan olahan, hingga kopi," kata Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati belum lama ini.
Susi, demikian sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Gernas BBI 2021 selaras dengan fokus BNI untuk mendukung sektor UMKM melalui rangkaian kegiatan “Gelegar Entrepreneur”.
Rangkaian kegiatan tersebut meliputi Program Enterprenuer Heroes, Festival Ide Bisnis, Pasar Digital UMKM, BNI Trade Forum, dan Xpora, yang membawa UMKM Indonesia menjadi lebih maju, berkembang dan “Lompat Lebih Tinggi” menuju globalisasi dan digitalisasi.
Untuk mendukung pelaku UMKM yang berorientasi ekspor, BNI Bersama Kemendag, dan Kementerian Koperasi dan UMKM bekerjasama dalam program BNI Xpora.
Program tersebut disiapkan untuk melayani UMKM dengan orientasi ekspor lewat salah satu ONE STOP SHOPPING HUB di SMESCO Jakarta.
"Melalui program Xpora, BNI menawarkan solusi digital terintegrasi yang akan membantu para UMKM untuk melakukan transaksi ekspor pasar global dengan tiga fitur utama, yaitu go produktif, go digital, dan go global," kata Susi.
Tak hanya itu, BNI juga berkolaborasi dengan Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta BUMN dan lembaga terkait untuk meluncurkan program 'INDONESIA SPICE UP THE WORLD'.
Terkait kinerja kredit pada UMKM, BNI tetap mencatatkan kinerja positif di tengah tekanan pandemi.
Sampai dengan Juni 2021, portofolio kredit UMKM BNI sebesar Rp117 triliun, atau menyumbangkan 20,7 persen dari total kredit Perseroan.
Portofolio kredit UMKM BNI tumbuh 9,15 persen secara year on year (YoY), mencerminkan upaya BNI mendukung UMKM untuk pulih dan bangkit mengatasi segala tantangan yang ada di masa pandemi ini.
Pertumbuhan kredit UMKM yang signifikan ini secara dominan dikontribusi dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp15 triliun hingga Juni 2021 atau naik 101 persen secara YoY.
Gernas BBI bertema Pelangi Sulawesi yang diluncurkan merupakan bagian dari rangkaian program Gernas BBI yang didukung oleh beberapa kementerian, otoritas moneter, perbankan, serta pemerintah daerah dengan dipusatkan di Sulawesi.
Ajang yang mengangkat tema besar dari Sulawesi ke Mancanegara ini mendorong kecintaan masyarakat Indonesia terhadap produk UMKM dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan bagaimana UMKM memiliki peran yang sangat krusial bagi perekonomian.
"Bagaimana pun perekonomian kita ditunjang oleh UMKM, backbone ekonomi kita adalah UMKM. Kita juga berharap UMKM artisan Sulawesi Utara bisa naik kelas. Kami yakin provinsi Sulawesi Utara akan memberi kontribusi yang signifikan dengan 30 juta UMKM onboarding pada 2023," ujarnya.
Senada, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, fokus utama dari Gernas BBI kali ini adalah digitalisasi UMKM.
"Hingga pertengahan Agustus tahun 2021, sudah lebih dari 15 juta UMKM atau lebih dari 22 persen dari total UMKM di seluruh Indonesia yang sudah onboarding ke platform perdagangan elektronik," katanya.
Adapun dari 15 juta UMKM tersebut, sebut Lutfi, lebih dari 7 juta merupakan hasil onboarding selama masa kampanye Gernas BBI yang telah diluncurkan sejak Mei 2020.
"Melihat perkembangan yang positif, kami optimistis target pemerintah untuk mendorong 30 juta UMKM onboarding ke platform digital pada akhir 2023 akan tercapai. Dan bahkan akan melebihi target yang akan ditetapkan oleh Bapak Presiden," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap dengan launching Gernas BBI Pelangi Sulawesi, produk artisan Sulawesi menuju pasar global dapat maksimal.
"Kemendag yang dipimpin sahabat saya, Bapak Lutfi, juga akan memfasilitasi produk Sulawesi Utara terpilih melalui in store promotion," ungkapnya.
Gernas BBI juga didukung Bank Indonesia yang diwujudkan melalui sinergi yang kuat dengan Kementerian dan Pemerintah Daerah.
"Dukungan diwujudkan berupa bentuk peningkatan kapasitas UMKM, mendorong peningkatan permintaan, serta menghubungkan UMKM dengan ekosistem ekonomi keuangan digital. Dukungan ini juga diperkuat dengan peran serta kantor-kantor perwakilan Bank Indonesia di seluruh daerah," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Peluncuran Gernas BBI Pelangi Sulawesi ini turut dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang mengapresiasi kegiatan ini sebagai gagasan untuk mengajak masyarakat mencintai produk lokal.
"Di era pemulihan lintas sektor saat ini, ajakan kepada masyarakat menjadi penting dan dibutuhkan, baik untuk membangkitkan perekonomian kita, yang sempat dilemahkan pandemi sejak 2020, maupun menciptakan kecintaan masyarakat kepada daerah," ujar Olly.
Olly mengatakan, BBI menjadi tantangan bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di daerah untuk menghasilkan produk-produk lokal maupun kerajinan yang kreatif, berkualitas, berbasis tradisi dan warisan budaya, dan terus berinovasi menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
Pandemi COVID-19 yang membatasi mobilitas masyarakat tentu sangat berdampak pada keberlangsungan sektor pariwisata di Tanah Air. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengakui kalau sektor pariwisata mengalami masa yang berat selama pandemi COVID-19
Agar sektor pariwisata tetap bertahan dan tetap berkontribusi terhadap perekonomian nasional, Kemenparekraf meluncurkan program 5 destinasi wisata super prioritas.
Ini merupakan bagian dari program 10 Bali Baru yang dicanangkan pemerintah. Nantinya destinasi-destinasi tersebut tak hanya dapat menjadi daya tarik wisatawan saja, namun juga menumbuhkan ekonomi kreatif yang bisa dinikmati warga setempat.
Detinasi wisata super prioritas tersebut adalah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Danau Toba, Sumatera Utara; Likupang, Sulawesi Utara dan Borobudur, Jawa Tengah. Pemerintah menargetkan penyelesaian 5 destinasi wisata tersebut rampung pada akhir 2021 setelah sebelumnya sempat mundur dari rencana awal yang ditargetkan selesai pada akhir 2020.
Tempat-tempat yang memiliki keunikan tersendiri itu, menargetkan turis domestik sebagai sasarannya. Menparekraf Sandi menyebutkan ada Rp150 triliun dana yang teralokasi oleh wisatawan nusantara untuk berwisata ke luar negeri.
Melalui kehadiran 5 destinasi super prioritas yang baru dengan kawasan strategis pariwisata nasional, pemerintah berharap bisa mengambil peluang atau realokasi dari sebagian dana masyarakat yang habis untuk berwisata di luar negeri.
Format pariwisata yang dihadirkan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif pun diubah dengan mengusung konsep personalized, customized, localize, dan smaller size. Personalized berarti wisatanya bersifat pribadi atau terbatas untuk keluarga.
Customized berarti para pelaku pariwisata menyiapkan wisata yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan seperti alam hijau terbuka, pantai, atau bahkan menyiapkan pengalaman budaya lokal lewat desa wisata.
Localized artinya wisata yang disiapkan untuk masyarakat domestik bisa dihadirkan tanpa jarak yang jauh atau dekat dari rumah. Serta yang terakhir adalah Smaller Size, artinya tempat wisata tidak menampung terlalu banyak orang sehingga dapat menjadi lebih longgar dan luas untuk dieksplorasi.
“Para pelaku wisata lokal mereka ini fokus menyediakan wisata untuk wisatawan yang berbasis kesehatan dan keselamatan. Saya yakin wisatawan nusatara akan kembali jumlahnya dan dengan ditingkatkannya sertifikasi CHSE. Akan kami gaspol sehingga 34 juta pelaku ekonomi kreatif bukan hanya bisa bertahan tapi mampu menangkap peluang jadi pemenang,” kata Menparekraf Sandiaga.
Salah satu dari 5 destinasi wisata super prioritas tersebut yakni Likupang diinisiasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Memiliki luas 197,4 hektare, KEK ini dibangun di Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara.
Dengan jarak tempuh dua jam perjalanan mobil dari Manado, terdapat banyak pantai-pantai dengan pasir putih yang dapat menjadi pilihan di Likupang yakni Pantai dan Bukit Pulisan, Pantai Paal dan Pantai Pulisan. Kawasan ini juga dekat dengan Pulau Lihaga dan Pulau Gangga yang menjadi tempat snorkeling atau menyelam. Belum lagi Pantai Likupang yang memiliki spesies langka penyu hijau. Di sana juga menjadi habitat Burung Maleo dan Makaka Hitam.
Tak hanya punya alam yang menarik untuk jadi wisata olahraga serta wisata bahari, penyuka makanan lezat juga bisa bersenang-senang di kawasan ini karena banyak pilihan makanan yang bisa dicicipi. Mulai dari ayam rica-rica, ikan woku, berbagai jenis olahan ikan lainnya hingga bubur tinutuan yang mengenyangkan karena berisi aneka sayur seperti bayam, kangkung, kemangi, ubi, labu hingga pipilan jagung.
Ada pula pisang goroho yang serupa keripik pisang dan dicocol dengan sambal roa, bisa disantap bersama secangkir kopi atau teh. Wisatawan juga bisa menikmati kudapan serupa pastel bernama panada, terdiri dari roti goreng dengan isian suwiran ikan cakalang.
Melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), pemerintah terus berupaya lakukan terobosan guna mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk itu, pemerintah mendorong Program Bangga Berwisata di Indonesia (BWI).
Menko Luhut B Pandjaitan menyampaikan permasalahan utama dalam sektor pariwisata adalah menurunnya angka perjalanan domestik dan berkurangnya nilai pengeluaran per perjalanan oleh wisatawan nusantara. Karenanya, melalui Program BBWI diharapkan bisa membangun rasa bangga dan kepemilikan atas kegiatan berwisata di dalam negeri. Sehingga mendorong masa tinggal yang lebih lama dan pengeluaran yang lebih tinggi.
“Perkiraan wisata domestik akan mengalami pemulihan 1-2 tahun lebih cepat dibandingkan wisata ke luar negeri. Wisata internasional akan pulih pada akhir 2022 atau awal 2023. Oleh karena itu, pembangunan pada 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) harus dipercepat sehingga ketika pariwisata kembali pulih, wisatawan sudah dapat menikmati destinasi yang berkualitas,” ujar Menko Luhut.
Pemerintah pun mengusung tagline #DiIndonesiaAja agar dapat menjadi salah satu trending atau top of mind yang dapat didorong ke depan. Dengan kondisi pariwisata wisata yang turun 70 persen turun dan kepercayaan untuk berwisata yang rendah, pemerintah sepakat pemulihan wisata harus berfokus pada wisatawan nusantara dengan target utamanya kaum milenial.
“Fokus sesuai arahan Presiden, pemulihan pariwisata akan dilakukan di 5 DPSP sekaligus dilakukan trial run. Akan diturunkan pula produk ekonomi kreatifnya serta upaya untuk terus berinovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan konsep Bangga Berwisata di Indonesia,” ungkap Menparekraf Sandiaga.
Kampanye BWI disinergikan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang lebih dahulu diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2020. Kampanye ini bertujuan mendorong masyarakat untuk membeli produk-produk buatan UMKM dan ultra mikro lokal, untuk mendukung keberlangsungan bisnis sektor itu selama pandemi COVID-19.
Gernas BBI ini berlanjut pada 2021 dan resmi diluncurkan melalui seremoni di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 11 Januari 2021. Gernas BBI dan BWI ini terus berlanjut hingga ke Sulawesi dengan mengangkat tema #PelangiSulawesi yang resmi diluncurkan pada 26 Agustus 2021.
Gernas BBI dan BWI Sulawesi yang mengangkat tema Dari Sulawesi menuju Mancanegara ini mempromosikan potensi wisata dan UMKM Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Pemerintah membangun pusat jajanan kuliner dan cinderamata di Likupang sebagai bentuk dukungan kepada UMKM agar dapat memasarkan produk unggulannya di kawasan pariwisata, sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat Likupang.
Guna mendukung Program BWI, pemerintah juga terus mendorong pembayaran digital, bahkan dari hal kecil seperti pembayaran toilet. Pembayaran digital menggunakan metode QR Code yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ini dilakukan untuk mendorong transparansi dan mengurasi resiko berbasis tunai.
QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Melalui #PelangiSulawesi ini Bank Indonesia berharap penggunaan QRIS dapat meningkat sehingga target digitalisasi di Sulawesi Utara segera terwujud.
Melalui QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari penyelanggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasa (merchant) berlogo QRIS.
“Ayo jangan sampai lupa gunakan QRIS, baik oleh pelaku UMKM maupun penyedia jasa pariwisata yang sampai 31 Juli 2021 telah mencapai 459.346 merchant se-Sulawesi atau meningkat sebesar 114 persen (yoy),” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Perry juga menyampaikan peningkatan penggunaan QRIS tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi yang semakin diperkuat antara BI, pelaku wisata, perbankan, utamanya BNI selaku top brand, pemerintah, dan Dekranasda Sulawesi.
BNI turut ambil bagian dalam #PelangiSulawesi dengan ikut mengkurasi dan memberikan pendampingan ke 111 UMKM yang memiliki produk berdaya saing global, diantaranya produk kerajinan kain, makanan olahan dan kopi. Sebagian besar UMKM yang lulus kurasi tersebut telah didaftarkan BNI ke berbagai marketplace seperti Blibli, Bukalapak, dan Shopee.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan Gernas BBI 2021 selaras dengan fokus BNI untuk mendukung sektor UMKM melalui rangkaian kegiatan yang meliputi Program Enterpreneur Heroes, Festival Ide Bisnua, Pasar Digital UMKM, BNI Trade Forum dan Xpora yang membawa UMKM Indonesia menjadi lebih maju, berkembang, “Lompat Lebih Tinggi” menuju globalisasi dan digitalisasi.
“Melalui program Xpora, BNI menawarkan solusi digital terintegrasi yang akan membantu para UMKM untuk melakukan transaksi eskpors pasar global dengan tiga fitur utama, yakni go produktif, go digital, dan go global,” ungkap Adi Sulistyowati.
BNI juga menyelenggarakan sejumlah webinar bertajuk “UMKM Go Ekspor”, “Kemitraan UMKM dengan Marketplace”, “Tips Berjualan Online”, hingga “Edukasi Transaksi Nontunai dengan QRIS”.
Untuk menyemarakkan #PelangiSulawesi, BNI juga memberikan aneka promo menarik bagi pengguna kartu kredit dan debit menikmati berbagai promo menarik bagi pengguna kartu kredit dan debit. Nasabah BNI dapat menikmati berbagai promo mulai dari diskon 85 persen hingga cicilan 0 persen di berbagai marketplace.