Sebulan setelah Proklamasi Kemerdekaan, tak banyak perubahan dalam masyarakat karena kehidupan sosial politik masih diawasi oleh Jepang. Pemuda dan mahasiswa lalu menggagas rapat umum di lapangan Ikada untuk mempertemukan pemimpin dengan rakyat, meski ada larangan berkumpul lebih dari lima orang. Tujuannya untuk menunjukkan kepada Jepang bahwa rakyat mendukung pemerintahan RI yang merdeka dan berdaulat.