Aksi penari Sintren di hari bebas kendaraan bermotor
Minggu, 21 April 2019 12:16 WIB
Warga menari bersama dengan penari Sintren dari kelompok Sekar Laras di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Dago, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/4/2019). Seni Sintren merupakan kesenian dan hiburan masyarakat yang berasal dari kawasan pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah yang sudah ada sejak zaman kolonial dan dianggap penuh dengan unsur magis serta dibawakan oleh penari yang telah kehilangan kesadaran. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/hp.
Kelompok Kesenian Sekar Laras membawakan Kesenian Sintren di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Dago, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/4/2019). Seni Sintren merupakan kesenian dan hiburan masyarakat yang berasal dari kawasan pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah yang sudah ada sejak zaman kolonial dan dianggap penuh dengan unsur magis serta dibawakan oleh penari yang telah kehilangan kesadaran. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/hp.
Kelompok Kesenian Sekar Laras membawakan Kesenian Sintren di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Dago, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/4/2019). Seni Sintren merupakan kesenian dan hiburan masyarakat yang berasal dari kawasan pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah yang sudah ada sejak zaman kolonial dan dianggap penuh dengan unsur magis serta dibawakan oleh penari yang telah kehilangan kesadaran. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/hp.
Kelompok Kesenian Sekar Laras membawakan Kesenian Sintren di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, di Dago, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/4/2019). Seni Sintren merupakan kesenian dan hiburan masyarakat yang berasal dari kawasan pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah yang sudah ada sejak zaman kolonial dan dianggap penuh dengan unsur magis serta dibawakan oleh penari yang telah kehilangan kesadaran. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/hp.