Pelaksanaan UNBK SMA di berbagai daerah

Pelajar mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2019 di SMA Negeri 16 Banda Aceh, Aceh, Senin (1/4/2019). UNKB tingkat SMA dan Madrasah Aliyah (MA) di Provinsi Aceh diikuti 57.957 pelajar yang tersebar di 23 kabupaten/kota. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/pras.

Siswa penyandang tunanetra mengerjakan soal Ujian Nasional SMALB di gedung Sekolah Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Netra (PRPCN) Palembang, Sumsel, Senin (1/4/2019). Tercatat sebanyak satu orang siswa penyandang tunanetra di Kota Palembang yang mengikuti Ujian Nasional. ANTARA FOTO/Feny Selly/pras.

Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun 2019 di SMA Negeri 2 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (1/4/2019). Sebanyak 21.823 siswa dari 188 SMA di Provinsi Kalimantan Selatan mengikuti UNBK yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1,2,4 dan 8 April 2019. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/pras.

Siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Atas (SMA) 70 Bulungan, Jakarta, Senin (1/4/2019). Sebanyak 2.019.680 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) di seluruh Indonesia mengikuti UNBK yang diselenggarakan pada 1, 2, 4, dan 8 April 2019. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pras.

Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA 1 Padang, Sumatera Barat, Senin (1/4/2019). Data Dinas Pendidikan Sumbar, tahun ini masih ada 30 SMA sederajat di provinsi itu yang belum bisa melaksanakan UNBK dan harus melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNPK) karena keterbatasan peralatan dan akses internet. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/pras.

Siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/4/2019). Pelaksanaan UNBK SMA dan Madrasah Aliyah (MA) di daerah pascabencana tersebut berjalan lancar dan pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga menghimbau dan berupaya agar seluruh siswa peserta ujian melaksanakan UNBK pada tempat yang layak atau tidak pada tenda maupun kelas darurat. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/pras.