Seorang wisatawan melihat tengkorak korban pembantaian rezim komunis Khmer Merah di Monumen Choeung Ek atau ladang pembantaian, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019). Pemerintah Kamboja mengkonservasi kawasan genosida seluas sekitar 2,5 hektare tersebut sebagai tempat peringatan tragedi kemanusiaan yang terjadi tahun 1975-1979 dan dijadikan obyek wisata di Phnom Penh. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.
Wisatawan melihat bekas kuburan massal para korban pembantaian rezim komunis Khmer Merah di Monumen Choeung Ek atau ladang pembantaian, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019). Pemerintah Kamboja mengkonservasi kawasan genosida seluas sekitar 2,5 hektare tersebut sebagai tempat peringatan tragedi kemanusiaan yang terjadi tahun 1975-1979 dan dijadikan obyek wisata di Phnom Penh. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.
Seorang wisatawan melihat tengkorak korban pembantaian rezim komunis Khmer Merah di Monumen Choeung Ek atau ladang pembantaian, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019). Pemerintah Kamboja mengkonservasi kawasan genosida seluas sekitar 2,5 hektare tersebut sebagai tempat peringatan tragedi kemanusiaan yang terjadi tahun 1975-1979 dan dijadikan obyek wisata di Phnom Penh. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.
Sejumlah wisatawan melihat tengkorak korban pembantaian rezim komunis Khmer Merah di Monumen Choeung Ek atau ladang pembantaian, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019). Pemerintah Kamboja mengkonservasi kawasan genosida seluas sekitar 2,5 hektare tersebut sebagai tempat peringatan tragedi kemanusiaan yang terjadi tahun 1975-1979 dan dijadikan obyek wisata di Phnom Penh. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.