Penginapan dan Pertokoan Tutup Pascatsunami Selat Sunda
Senin, 24 Desember 2018 20:56 WIB
Warga beraktivitas di bibir pantai penginapan Pelangi Resort, di Merak, Banten, Senin (24/12/2018). Pascatsunami Selat Sunda, sejumlah hotel dan pertokoan oleh-oleh di sepanjang kawasan pesisir Banten tutup sementara karena selain sepi pengunjung juga khawatir akan adanya tsunami susulan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye.
Warga mengembalakan kambingnya di depan hotel yang tutup pascatsunami Selat Sunda di Anyer, Banten, Senin (24/12/2018). Pascatsunami Selat Sunda, sejumlah hotel dan pertokoan oleh-oleh di sepanjang kawasan pesisir Banten tutup sementara karena selain sepi pengunjung juga khawatir akan adanya tsunami susulan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye.
Petugas penginapan membersihkan kolam renang pascatsunami Selat Sunda, di penginapan Allisa, Anyer, Banten, Senin (24/12/2018). Pascatsunami Selat Sunda, sejumlah hotel dan pertokoan oleh-oleh di sepanjang kawasan pesisir Banten tutup sementara karena selain sepi pengunjung juga khawatir akan adanya tsunami susulan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye.
Pengendara sepeda motor melintas di depan sejumlah toko pusat oleh-oleh Sari Barokah yang tutup pascatsunami Selat Sunda di Jalan Raya Anyer, Banten, Senin (24/12/2018). Pascatsunami Selat Sunda, sejumlah hotel dan pertokoan oleh-oleh di sepanjang kawasan pesisir Banten tutup sementara karena selain sepi pengunjung juga khawatir akan adanya tsunami susulan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye.
Pemilik toko mengendong anaknya di depan pusat oleh-oleh Sari Barokah yang tutup pascatsunami Selat Sunda, di Jalan Raya Anyer, Banten, Senin (24/12/2018). Pascatsunami Selat Sunda, sejumlah hotel dan pertokoan oleh-oleh di sepanjang kawasan pesisir Banten tutup sementara karena selain sepi pengunjung juga khawatir akan adanya tsunami susulan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye.