Wamenkominfo Nezar Patria (kanan) menyimak ulasan sastrawan Bre Redana (kiri) saat bedah buku karyanya yang berjudul Sejarah Mati di Kampung Kami di Jakarta, Jumat (21/7/2023). Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan-tulisan Nezar saat masih menjadi jurnalis di Tempo terkait sisi-sisi humanis yang ada di Nangroe Aceh Darussalam, khususnya peristiwa pascagempa dan tsunami 2004. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Wamenkominfo Nezar Patria (tengah) bersama sastrawan Bre Redana (kiri) dan Akademisi Samiaji Bintang (kanan) saat bedah buku karyanya yang berjudul Sejarah Mati di Kampung Kami di Jakarta, Jumat (21/7/2023). Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan-tulisan Nezar saat masih menjadi jurnalis di Tempo terkait sisi-sisi humanis yang ada di Nangroe Aceh Darussalam, khususnya peristiwa pascagempa dan tsunami 2004. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Wamenkominfo Nezar Patria menyampaikan paparan saat bedah buku karyanya yang berjudul Sejarah Mati di Kampung Kami di Jakarta, Jumat (21/7/2023). Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan-tulisan Nezar saat masih menjadi jurnalis di Tempo terkait sisi-sisi humanis yang ada di Nangroe Aceh Darussalam, khususnya peristiwa pascagempa dan tsunami 2004. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.