Anggota Polisi Militer mengawasi sejumlah narapidana setelah Angkatan Bersenjata Honduras mengambil alih kendali penjara secara nasional sebagai bagian dari operasi "Fe y Esperanza", dalam foto yang dirilis pada 26 Juni 2023. Militer Honduras mulai menguasai penjara-penjara yang penuh kekerasan di negara itu, menyusul pertikaian geng yang menewaskan 46 narapidana di sebuah pusat penahanan wanita pada pekan lalu. ANTARA FOTO/Honduras Armed Forces/Handout via REUTERS/tom.
Anggota Polisi Militer menunjukkan peluru, magasin, dan senjata, yang disita setelah Angkatan Bersenjata Honduras mengambil alih kendali penjara secara nasional sebagai bagian dari operasi "Fe y Esperanza", di penjara Tamara, Tegucigalpa, Honduras (26/6/2023). Militer Honduras mulai menguasai penjara-penjara yang penuh kekerasan di negara itu, menyusul pertikaian geng yang menewaskan 46 narapidana di sebuah pusat penahanan wanita pada pekan lalu. ANTARA FOTO/REUTERS/Fredy Rodriguez/tom.
Anggota Polisi Militer mengawasi sejumlah narapidana setelah Angkatan Bersenjata Honduras mengambil alih kendali penjara secara nasional sebagai bagian dari operasi "Fe y Esperanza", dalam foto yang dirilis pada 26 Juni 2023. Militer Honduras mulai menguasai penjara-penjara yang penuh kekerasan di negara itu, menyusul pertikaian geng yang menewaskan 46 narapidana di sebuah pusat penahanan wanita pada pekan lalu. ANTARA FOTO/Honduras Armed Forces/Handout via REUTERS/tom.
Anggota Polisi Militer berjaga di luar pintu masuk utama penjara Tamara setelah Angkatan Bersenjata Honduras mengambil alih kendali penjara nasional sebagai bagian dari operasi "Fe y Esperanza", di Tegucigalpa, Honduras 26/6/2023). Militer Honduras mulai menguasai penjara-penjara yang penuh kekerasan di negara itu, menyusul pertikaian geng yang menewaskan 46 narapidana di sebuah pusat penahanan wanita pada pekan lalu. ANTARA FOTO/REUTERS/Fredy Rodriguez/tom.