Replika burung merpati yang dilengkapi kamera dipajang di Museum Central Intelligence Agency (CIA) di markas agensi tersebut di McLean, Virginia, AS, Sabtu (24/9/2022). Museum yang tertutup untuk publik itu telah direnovasi dan memajang tak kurang dari 600 artefak terkait operasi intelijen AS di dunia. ANTARA FOTO/ REUTERS/Evelyn Hockstein/foc.
Sejumlah artefak dari Afghanistan dipajang di Museum Central Intelligence Agency (CIA) di markas agensi tersebut di McLean, Virginia, AS, Sabtu (24/9/2022). Museum yang tertutup untuk publik itu telah direnovasi dan memajang tak kurang dari 600 artefak terkait operasi intelijen AS di dunia. ANTARA FOTO/ REUTERS/Evelyn Hockstein/foc.
Tikus mati dan sejumlah peralatan intelijen dipajang di Museum Central Intelligence Agency (CIA) di markas agensi tersebut di McLean, Virginia, AS, Sabtu (24/9/2022). Museum yang tertutup untuk publik itu telah direnovasi dan memajang tak kurang dari 600 artefak terkait operasi intelijen AS di dunia. ANTARA FOTO/ REUTERS/Evelyn Hockstein/foc.
Sejumlah artefak dari operasi interlijen dipajang di Museum Central Intelligence Agency (CIA) di markas agensi tersebut di McLean, Virginia, AS, Sabtu (24/9/2022). Museum yang tertutup untuk publik itu telah direnovasi dan memajang tak kurang dari 600 artefak terkait operasi intelijen AS di dunia. ANTARA FOTO/ REUTERS/Evelyn Hockstein/foc.
Suasana Museum Central Intelligence Agency (CIA) di markas agensi tersebut di McLean, Virginia, AS, Sabtu (24/9/2022). Museum yang tertutup untuk publik itu telah direnovasi dan memajang tak kurang dari 600 artefak terkait operasi intelijen AS di dunia. ANTARA FOTO/ REUTERS/Evelyn Hockstein/foc.