Penjagaan perbatasan negara setelah Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati
Kamis, 8 Juli 2021 13:38 WIB
Anggota Tentara Nasional Republik Dominika menjaga perbatasan bersama antara Republik Dominika dan Haiti, setelah ditutup ketika Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di rumah pribadinya di Port-au-Prince, di Dajabon, Republik Dominika (7/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Roja/aww.
Anggota Tentara Nasional Republik Dominika menjaga perbatasan bersama antara Republik Dominika dan Haiti, setelah ditutup ketika Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di rumah pribadinya di Port-au-Prince, di Dajabon, Republik Dominika (7/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Roja/aww.
Anggota Tentara Nasional Republik Dominika menjaga perbatasan bersama antara Republik Dominika dan Haiti, setelah ditutup ketika Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di rumah pribadinya di Port-au-Prince, di Dajabon, Republik Dominika (7/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Roja/aww.
Anggota Tentara Nasional Republik Dominika menjaga perbatasan bersama antara Republik Dominika dan Haiti, setelah ditutup ketika Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di rumah pribadinya di Port-au-Prince, di Dajabon, Republik Dominika (7/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Roja/aww.
Anggota Tentara Nasional Republik Dominika menjaga perbatasan bersama antara Republik Dominika dan Haiti, setelah ditutup ketika Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di rumah pribadinya di Port-au-Prince, di Dajabon, Republik Dominika (7/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Roja/aww.