Seorang karyawan memeriksa vaksin COVID-19 saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/wsj.
Karyawan mengawasi proses produksi vaksin COVID-19 di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/wsj.
Kotak-kotak berisi vaksin COVID-19 tertumpuk saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/wsj.
Karyawan mengawasi proses produksi vaksin COVID-19 di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/wsj.
Vaksin COVID-19 terpajang saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/wsj.
Vaksin COVID-19 terlihat saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/wsj.