Profesor kedokteran Prancis Didier Raoult, yang telah mempromosikan kombinasi hydroxychloroquine, obat antimalaria, dan azithromycin, antibiotik umum, sebagai obat untuk penyakit virus corona (COVID-19), memakai masker wajah pelindung ketika ia datang didampingi anggota parlemen Eric Ciotti (kanan) untuk menghadiri sidang di Majelis Nasional di Paris, Prancis (24/6/2020). ANTARA/REUTERS/Gonzalo Fuentes/aa.
Profesor kedokteran Prancis Didier Raoult, yang telah mempromosikan kombinasi hydroxychloroquine, obat antimalaria, dan azithromycin, antibiotik umum, sebagai obat untuk penyakit virus corona (COVID-19), dikelilingi oleh wartawan ketika ia datang untuk menghadiri audiensi di Majelis Nasional di Paris, Prancis (24/6/2020). ANTARA/REUTERS/Gonzalo Fuentes/aa.
Profesor kedokteran Prancis Didier Raoult, yang telah mempromosikan kombinasi hydroxychloroquine, obat antimalaria, dan azithromycin, antibiotik umum, sebagai obat untuk penyakit virus corona (COVID-19), hadir untuk menghadiri sidang di Majelis Nasional di Paris, Prancis (24/6/2020). ANTARA/REUTERS/Gonzalo Fuentes/aa.