Sidang Lanjutan Sanusi

Senin, 24 Oktober 2016 16:29 WIB

Sidang Lanjutan Sanusi

Terdakwa kasus dugaan suap raperda reklamasi di Pantai Utara Jakarta Mohammad Sanusi mendengarkan keterangan saksi saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (24/10/2016). Dalam persidangan tersebut jaksa penuntut umum menghadirkan empat saksi, yakni Agus Kurniawan yang merupakan satpam perusahaan milik terdakwa, pegawai "dealer" mobil Nanik Setyarini, adik ipar terdakwa Leo Setiawan, dan Gerard Arsi Setiarto yang berprofesi sebagai wiraswasta. (ANTARA /Wahyu Putro A)

Sidang Lanjutan Sanusi

Jaksa penuntut umum memperlihatkan barang bukti mobil yang disita saat sidang lanjutan kasus dugaan suap raperda reklamasi di Pantai Utara Jakarta dengan terdakwa Mohammad Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (24/10/2016). Dalam persidangan tersebut jaksa penuntut umum menghadirkan empat saksi, yakni Agus Kurniawan yang merupakan satpam perusahaan milik terdakwa, pegawai "dealer" mobil Nanik Setyarini, adik ipar terdakwa Leo Setiawan, dan Gerard Arsi Setiarto yang berprofesi sebagai wiraswasta. (ANTARA/Wahyu Putro A)

Sidang Lanjutan Sanusi

Terdakwa kasus dugaan suap raperda reklamasi di Pantai Utara Jakarta Mohammad Sanusi menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (24/10/2016). Dalam persidangan tersebut jaksa penuntut umum menghadirkan empat saksi, yakni Agus Kurniawan yang merupakan satpam perusahaan milik terdakwa, pegawai "dealer" mobil Nanik Setyarini, adik ipar terdakwa Leo Setiawan, dan Gerard Arsi Setiarto yang berprofesi sebagai wiraswasta. (ANTARA/Wahyu Putro A)

Sidang Lanjutan Sanusi

Terdakwa kasus dugaan suap raperda reklamasi di Pantai Utara Jakarta Mohammad Sanusi bersiap menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (24/10/2016). Dalam persidangan tersebut jaksa penuntut umum menghadirkan empat saksi, yakni Agus Kurniawan yang merupakan satpam perusahaan milik terdakwa, pegawai "dealer" mobil Nanik Setyarini, adik ipar terdakwa Leo Setiawan, dan Gerard Arsi Setiarto yang berprofesi sebagai wiraswasta. (ANTARA/Wahyu Putro A)