Melihat proses "mutilasi" kapal di Cilincing Jakarta Utara
Selasa, 13 Agustus 2019 08:31 WIB
Suasana daratan Cilincing, Jakarta, terlihat dari atas Kapal MV Golden Ocean. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Pekerja menyiapkan peralatannya untuk membelah kapal di kawasan Cilincing, Jakarta. Usaha belah kapal merupakan usaha yang sudah puluhan tahun beroperasi di kawasan itu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Pekerja memotong kapal dengan las di kawasan Cilincing, Jakarta. Ada yang masih bertahan dan ada pula yang sudah gulung tikar. Biasanya yang gulung tikar disebabkan modal usaha yang digunakan sudah habis dan mengalami kerugian besar.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Pekerja pembelah kapal Oscar Syahputra berpose di kawasan Cilincing, Jakarta. Untuk memutilasi sebuah kapal dibutuhkan waktu yang berbeda-beda tergantung besar kecilnya kapal. Contohnya kapal Golden Ocean dengan bobot 90 ribu ton, diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu tahun pengerjaan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Pekerja pembelah kapal Rohim berpose di atas Kapal MV Golden Ocean, Cilincing, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Tangan pekerja pembelah kapal di atas Kapal MV Golden Ocean, Cilincing, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Pekerja mengangkut besi kapal yang sudah terpotong untuk dibawa ke darat di kawasan Cilincing, Jakarta. Para pembela kapal itu bekerja dari pagi sampai sore dengan upah yang bervariasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Pekerja pembelah kapal mencari potongan-potongan besi kecil yang dapat ditimbang kembali di kawasan Cilincing, Jakarta. Mereka ada yang bertugas sebagai pemotong, pemilah besi hingga hanya sekedar mengaitkan besi-besi ke mesin katrol untuk diletakan ke darat. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Pekerja pembelah kapal menunjukan serbuk biji besi di atas Kapal MV Golden Ocean, Cilincing, Jakarta. Sebagai pekerja pembelah kapal memang banyak risikonya, mulai dari gangguan pernafasan hingga tertimpa besi kapal. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Suasana lokasi tempat belah kapal di kawasan Cilincing, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.