Roma (ANTARA) - Pemimpin kelompok suporter garis keras Ultras Lazio ditemukan meninggal dalam keadaan tertembak kepalanya di sebuah taman di Roma pada Rabu siang bolong waktu setempat, lapor sejumlah media Italia mengutip sumber-sumber kepolisian.
Sang ketua bernama Fabrizio Piscitelli dan dikenal dengan sebutan 'Diabolik' itu diserbu di Acqueducs, tidak jauh dari Cinecitta di pinggiran kota Roma.
Media menduga Piscitelli baru-baru ini menjadi incaran investigasi narkotika dan pembunuhnya dikaitkan dengan geng narkoba rival yang menuntut balas.
Penyerangnya mendekati dia dari belakang dan menembak sisi kiri kepalanya.
'Diabolik', dan kelompoknya, Ultras dari Curva Utara Stadion Olimpiade, tak pernah jauh dari kontroversi.
Baca juga: Atalanta tertarik datangkan Martin Skrtel
Pada Agustus 2018, Ultras Lazio melarang wanita duduk di barisan depan stadion.
"La Curva Nord adalah tempat suci, wanita, para istri atau tunangan, tidak diperbolehkan menduduki 10 bari pertama." kata mereka dalam satu komunike seperti dikutip AFP.
"Kami meminta mereka yang memilih stadion itu sebagai alternatif bagi hari romantis di Villa Borghese untuk memilih tempat yang lain."
Ultras Lazio juga dituduh melancarkan kampanye anti-Semitisme kepada para penggemar AS Roma yang berbagi stadion yang sama.
Baca juga: Radja Nainggolan kembali perkuat Cagliari
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019