Depok (ANTARA News) - Kunci jawaban Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kota Depok diduga beredar melalui pesan singkat per telepon seluler/ponsel (Short Message Service/SMS). "Saya sudah bayar Rp50.000 untuk dua mata pelajaran. Jawabannya sudah saya terima pagi sekitar pukul 05.00 WIB," kata salah seorang siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Sawangan, Depok, Jawa Barat, yang tidak mau disebutkan namanya, di Depok, Selasa. Ia mengatakan, pembayaran telah dikoordinir oleh temannya, namun bocoran jawaban tersebut tidak benar, setelah dicobanya dengan mencocokkan jawaban yang dikerjakannya. "Saya nggak percaya dengan kunci jawaban yang ada di SMS, daripada salah, maka saya tidak menggunakan kunci jawaban tersebut," katanya. Salah seorang murid lainnya juga menyatakan hal yang sama. "Saya harus menyerahkan uang Rp50.000 per hari. Uang tersebut diserahkan kepada teman sekolah," katanya. Selain SMAN 5 Sawangan, di beberapa SLTA lain di Kota Depok juga banyak beredar kunci jawaban melalui SMS. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan kota Depok, Etty Suryahati, mengatakan bahwa dugaan kebocoran UN tersebut memang pernah terjadi pada tahun sebelumnya. Untuk itu, ia mengharapkan, siswa tidak memercayai kunci jawaban tersebut. "Siswa jangan percaya begitu saja dengan kunci jawaban lewat SMS, karena apa yang tercantum di SMS tidak benar. Jangan hiraukan jawaban SMS tersebut, karena bisa membuyarkan konsentrasi dan tidak lulus UN," katanya. Lebih baik, kata dia, para siswa belajar secara sungguh-sungguh untuk dapat lulus UN. Ia meminta kepada para siswa dapat memfokuskan diri dalam mengerjakan semua soal ujian yang diberikan. Sementara itu, ia mengharapkan, pihak sekolah dapat melaksanakan tugas sesuai prosedur yang berlaku, dan jangan hanya mementingkan kelulusan siswa dengan cara yang tidak benar. "Tetapi, harus mengawasi siswanya sebaik mungkin dan mampu membuat standar kelulusan dengan bijak," katanya menambahkan. UN di Kota Depok yang digelar pada 22 hingaa 24 April 2008 diikuti oleh 14.665 siswa dari tingkat SLTA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008