Karawang (ANTARA) - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menekankan agar masyarakat di 12 desa wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang yang terdampak tumpahnya minyak mentah Pertamina tidak perlu khawatir, karena Pertamina sebagai korporasi bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

"Sejauh ini kita harus menghargai upaya Pertamina. Sesuai dengan laporan yang saya terima, semua yang sifatnya kerugian, selama wajar dan apa adanya, sudah disepakati akan diganti," katanya saat mengunjungi masyarakat terdampak tumpahnya minyak mentah mentah Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), di Karawang, Rabu.

Ia meminta bupati dan jajarannya untuk proaktif membantu warga dengan mendata seobjektif mungkin. Masyarakat juga diimbau melaporkan sesuai kondisi di lapangan.

Menurut dia, tidak ada satu orangpun yang menginginkan terjadinya musibah. Namun jika terjadi, musibah tersebut harus dihadapi dan dicari solusi terbaik bagi semua pihak.

"Dalam krisis kita tidak boleh saling menyalahkan, tapi bergotong-royong untuk menanggulangi masalah ini. Karena itu, saya minta kepada semua pihak untuk saling menjaga. Jangan terprovokasi agar tetap kondusif," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Ia juga menyampaikan dalam menindaklanjuti kompensasi untuk masyarakat terdampak, harus kembali pada nilai-nilai Pancasila, khususnya sila keempat.

"Terapkan sila keempat. Utamakan musyawarah dan gunakan perwakilan. Sampaikan keluhan melalui perwakilan kelompok masyarakat kepada pihak berwenang sehingga tetap kondusif,” kata dia.

Baca juga: Pertamina siapkan kompensasi bagi warga terdampak tumpahan minyak
Baca juga: DLH: tumpahan minyak mentah belum berdampak ke hutan mangrove
Baca juga: Nelayan Muara Angke keluhkan tangkapan kurang akibat tumpahan minyak

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019