Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia dan Kesultanan Brunei Darussalam di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang kebudayaan. Acara penandatanganan MoU dilakukan Menteri Budaya dan Pariwisata, Jero Wacik, dan Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Brunei Darussalam, Dato Haji Awang Mohammad, disaksikan oleh kedua Kepala Negara. Dalam pernyataan pers bersama, kedua Kepala Negara berpandangan bahwa MoU tersebut dapat lebih meningkatkan kerja sama kebudayaan dan merupakan sarana yang baik untuk meningkatkan hubungan antar individu guna menciptakan pemahaman atas ikatan persaudaraan yang ada di antara kedua masyarakat. Selain kerjasama di bidang kebudayaan, dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana konstruktif yang merefleksikan persahabatan kedua negara itu, kedua pemimpin menyatakan kembali komitmennya untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, pertahanan dan keamanan energi sejalan dengan Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara, serta prinsip-prinsip keadilan dan hukum internasional. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan kepada Sultan Hassanal Bolkiah untuk mempertimbangkan pembelian produk-produk strategis Indonesia, seperti pesawat CN-235 serta berbagai jenis alutsista yang diproduksi oleh PT Pindad. Sementara itu Sultan Bolkiah mengundang Indonesia berinvestasi di Brunei. Kedua pemimpin juga menyambut baik kerjasama antara Elnusa dan Petroleum Brunei di sektor perminyakan dan di bidang lingkungan hidup melalui kerangka kerjasama "Heart of Borneo" (HOB). Presiden Yudhoyono menekankan bahwa HOB dapat menjadi salah satu upaya penanggulangan pembalakan liar (illegal logging) dan perdagangan produk kayu ilegal. Selama tiga hari kunjungan di Indonesia, Sultan Hassanal Bokiah dijadwalkan akan bermain bulutangkis di pusat latihan PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia), Cipayung, pada Selasa dan Rabu, pukul 14.30 WIB. Pada Rabu (23/4), pukul 07.00 WiB Sultan beserta rombongan dijadwalkan jalan pagi bersama dengan Presiden Yudhoyono di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Selanjutnya, tamu kehormatan negara itu akan menyaksikan demonstrasi pembebasan sandera oleh pasukan khas TNI AU Bravo 90. Di markas TNI itu, juga akan dilangsungkan upacara penyematan wing penerbang kehormatan pengangkatan warga kehormatan Kopaskhas. Sultan Hassanal Bolkiah didampingi oleh isterinya, Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha, serta keempat anaknya, Pangeran Haji Abdul Malik, Putri Hajah Muta Wakkilah Hayatul Bolkiah, Putri Hajah Hafizah Su`urul, Putri Hajah Amal Umi Kalthum Al Islam. Rombongan Kesultanan Brunei yang terdiri atas 28 orang itu tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 10.00 WIB dengan menggunakan pesawat khusus Airbus 340-200. Dalam rombongan Kesultanan Brunei, di antaranya terdapat Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Datin Pehin Dato Lim Jock Seng, Menteri Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Pehin Mej-en Dato Haji Awang Mohammad, Wakil Menteri Luar Neeri Datin Tan Bee Yong, serta Duta Besar Brunei Darussalam untuk Indonesia, Dato Hajah Husin. (*)
Copyright © ANTARA 2008