Jakarta, (ANTARA News) - Rumor yang menyebut terjadinya kebocoran berkas soal ujian dipastikan tidak benar karena kebocoran tidak terjadi dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di DKI Jakarta pada 2008.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam kunjungannya ke tiga sekolah menengah atas di Jakarta Timur, Selasa menegaskan pihaknya telah belajar dari pengamanan tahun-tahun yang lalu agar kebocoran tidak terjadi.
"Kita telah belajar dari pengalaman tahun ketahun. Sistem kita tahun ini sudah cukup baik. Hingga dua jam (pelaksanaan ujian) ini, tidak ada kebocoran di DKI Jakarta," kata Gubernur seusai mengunjungi SMAN 39, Cijantung, Jakarta Timur.
Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dinas Dikmenti) Margani Mustar juga menegaskan bahwa tidak ada kebocoran soal dengan penerapan pengamanan memadai dalam rantai distribusinya.
Salah satu langkah pengamanan yang dilakukan adalah dengan tidak membiarkan sekolah mengambil soal menggunakan kendaraan roda dua dari rayon.
"Jika ada yang mengambil soal menggunakan motor, dia harus balik menggunakan taksi," kata Margani mencontohkan.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu tersebut dan tetap tenang.
"Ada orang yang memanfaatkan momentum UN ini. Saya minta siswa percaya diri dan gak perlu percaya berita seperti (kebocoran soal) itu," katanya.
Gubernur melakukan peninjauan pelaksanaan UN ke tiga sekolah yakni SMKN 58 Jl. Pendidikan Bambu Apus, MAN 2 Jl. Penganten Ali, Ciracas dan SMAN 39 Jl. Ksatriaan, Cijantung.
Optimistis
Mengenai kenaikan standar nilai kelulusan dari 5,00 tahun lalu menjadi 5,25 tahun ini, Gubernur optimistis siswa di Jakarta tidak akan mengalami kesulitan untuk dapat lulus.
"Tahun lalu (2007), rata-rata nilai kelulusan DKI Jakarta tahun 2007 adalah 7,25, angka ini menunjukkan tidak perlu ada kekhawatiran bagi siswa dan orang tua kalau anaknya tidak lulus," katanya.
Namun ia mengakui bahwa tingkat kelulusan 100 persen masih belum dapat tercapai karena menghadapi kendala.
"Tingkat kelulusan tahun lalu 98,85 persen, Jadi angka tidak lulus adalah sebesar 1,15 persen. Ini angka yang kecil sekali, tapi kami berharap masih dapat dikurangi lagi," kata Fauzi.
Tahun ini, peserta UN di DKI Jakarta adalah sebanyak 1.065 sekolah yaitu 453 SMA, 537 SMK, 5 SMA Luar Biasa dan 70 MA.
Sementara jumlah peserta Ujian Nasional SMA/MA/SMALB dan SMK di Provinsi DKI Jakarta tahun ini sebanyak 118.929 siswa yang terdiri atas SMA sebanyak 57.145 siswa, MA 4.011 siswa, SMALB 42 orang dan SMK 57.731 siswa. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008