Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Budi Santoso mengatakan hotel-hotel mengalami "over booked" atau kelebihan sewa kamar ketika pemadaman listrik skala besar pada Minggu (4/8).
"Kami ketiban untung juga sebenarnya, karena permintaan sewa kamar meningkat sampai 100 persen saat listrik padam itu, namun beberapa justru over booked," kata Hariyadi di Jakarta, Rabu.
Over booked tersebut disebabkan banyaknya tamu yang memilih hotel untuk menginap karena keadaan di rumah mereka masih mati lampu dan kesulitan air.
Namun, karena banyaknya permintaan, ada beberapa kendala di mana pelanggan banyak yang memesan melalui aplikasi penyedia hotel, sedangkan kondisi hotel yang dituju masih off line atau belum bisa melayani melalui jaringan internet karena listrik padam.
Sedangkan, banyak tamu juga yang memesan secara konvensional langsung datang ke hotel, sehingga ada kendala pemesanan ganda.
"Beberapa hotel mengalami kendala itu, namun akhirnya bisa juga diselesaikan masing-masing," katanya.
Hari ini, Rabu, Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) hari ini menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang Kerja Sama Pemanfaatan Gas Bumi dan Penyediaan Information and Communication Technology.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Strategi Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar dan Ketua Umum PHRI Hariyadi Budi Santoso Sukamdani serta disaksikan oleh Direktur Utama PGN, manajemen PGN dan perwakilan PHRI di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Baca juga: Harga tiket pesawat naik, tingkat hunian hotel menurun
Baca juga: Listrik padam, Nina Zatulini sulit cari hotel saat harus mengungsi
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019