Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) dan Mabes TNI Angkatan Laut (AL) sepakat bekerja sama dama pengembangan teknologi pertahanan, termasuk sistem alat utama sistem senjata (alutsista). Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Ristek dan Mabes TNI AL yang ditandatangani Mensristek Kusmayanto Kadiman dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Sumardjono, di Jakarta, Selasa. Kerja sama itu meliputi pemanfaatan potensi sumber daya manusia dua pihak, optimalisasi penelitian dan pengembangan Iptek, pendidikan dan latihan serta survei pemetaan, Hidro-Oseanografi dan alih teknologi alutsista. Selain itu, kedua pihak sepakat untuk menerapkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan untuk kemajuan Iptek, pengelolaan data dan informasi yang diperlukan kedua pihak. "Pengembangan kerja sama ini, telah dilakukan Kementerian Ristek tidak saja dengan TNI AL, tetapi juga TNI Angkatan Darat (AD), seperti dalam pengembangan tank dan panser," ujar Menristek Kusmayanto. Dengan TNI AL juga telah dilakukan kerja sama dalam pengembangan kapal patroli cepat (fast patrol boat) 57 dan peralatan pendukung lainnya. "Dengan kesepakatan ini, diharapkan kerja sama yang telah terjalin dapat ditingkatkan dan diperluas skalanya," ujarnya menambahkan. Sementara itu, Kasal Laksamana TNI Sumardjono mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk partisipasi kedua pihak untuk memandirikan industri pertahanan dalam negeri. "Kalau bisa kita buat di dalam negeri dan memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan buatan luar negeri, kenapa tidak kita pakai produk dari dalam negeri," ujarnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008