London (ANTARA News) - Seorang prajurit Inggris tewas, Senin, tampaknya akibat ranjau yang mengenai mobilnya di Afghanistan selatan, demikian diumumkan Kementerian Pertahanan Inggris di London. Prajurit itu, yang berasal Resimen Queen`s Royal Lancers, tewas dalam ledakan sekitar pukul 09.00 waktu setempat saat melakukan pengamanan sebuah konvoi perbekalan yang kembali ke pangkalannya, Camp Bastion, provinsi Helmand. "Prajurit itu dibawa ke fasilitas medis di Camp Bastion, namun secara tragis dinyatakan tewas saat tiba," kata seorang jurubicara kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan AFP. Seorang prajurit kedua cedera dalam ledakan itu dan mendapat perawatan di Camp Bastion. Keluarganya telah diberi tahu. Dengan insiden terkahir yang mematikan itu, jumlah personel Inggris yang tewas di Afghanistan sejak 2001 menjadi 94 sejak operasi diluncurkan untuk menggulingkan pemerintah Taliban. Gerilyawan Taliban memelopori pemberontakan melawan pemerintah Kabul dukungan AS dan puluhan ribu prajurit asing yang ditempatkan di sana. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO. Selain ISAF, juga ada ribuan prajurit koalisi pimpinan Amerika yang memerangi Taliban dan sekutunya di Afghanistan. (*)
Copyright © ANTARA 2008