Surabaya (ANTARA News) - Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat telah mengeluarkan rekomendasi bahwa Ahmadiyah menyimpang dari ajaran Islam, tapi tidak bagi Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus). "Saya tidak membela, tapi orang NU itu memang harus bersikap tawassuth (tidak memihak), tasamuh (toleran), dan tawazun (seimbang)," ucap pengasuh Pesantren Roudlotut Tholibin, Rembang, Jateng itu, saat berbicara dalam "Khadijah Bersholawat" di SMA Khadijah, Surabaya. Dengan pemikiran ala NU yang moderat itu, budayawan yang termasuk deklarator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai orang sesat, seperti Ahmadiyah tak boleh disalahkan atau bahkan ditampar dengan tindak kekerasan. "Kalau ada orang tersesat itu, orang NU pasti akan menunjukkan jalan yang benar, bukan justru menyalahkan atau menamparnya. Kalau pakai kekerasan itu bukan cara NU," katanya. Menurut ulama yang pernah belajar di Pesantren Lirboyo (Kediri, Jatim) itu, pandangan NU yang moderat itu dilihat pemimpin Jepang sebagai "harapan" untuk dunia. "Para pemimpin Jepang melihat ada dua pola kepemimpinan yang ekstrim yakni kepemimpinan George W Bush dan kepemimpinan Osama Bin Laden yang sama-sama ekstrim dan mengancam masa depan dunia," tuturnya. Namun, kata alumnus Pesantren Krapyak (Yogyakarta) itu, harapan Jepang kepada NU itu harus disikapi dengan introspeksi, mengingat banyak kekerasan yang "memperalat" agama telah melanda Indonesia. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008