Medan (ANTARA News) - Pemerintah diminta menyelamatkan peninggalan bersejarah berupa rumah Bung Karno (Soekarno) di Blitar, Jawa Timur, yang dilaporkan akan dijual pihak keluarga.
"Rumah tersebut memiliki nilai sejarah cukup tinggi, perlu diselamatkan oleh pemerintah," kata Antropolog, Prof Dr. Badaruddin, MA menjawab ANTARA di Medan, Senin, ketika diminta komentarnya mengenai rencananya penjualan rumah Bung Karno kepada pihak swasta.
Rumah Bung Karno akan dijual kepada salah seorang pengusaha di Blitar sebesar Rp50 miliar.
Badaruddin yang juga Guru Besar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) USU menambahkan, melindungi rumah tersebut, berarti pemerintah telah berjasa atau sangat peduli terhadap peninggalan bersejarah yang ada di negeri ini.
"Sikap berarti ikut bertanggungjawab dalam menjaga bangunan yang memiliki nilai historis," ujarnya.
Selanjutnya, ia mengatakan, upaya pelestarian tempat-tempat bersejarah yang ada di negeri ini merupakan kewenangan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
"Jadi wajar pemerintah peduli terhadap rumah Bung Karno yang juga mantan Presiden RI-pertama. Jasa-jasa beliau terhadap bangsa dan negara tidak bisa dilupakan begitu saja dan perlu diketahui generasi muda," katanya.
Rumah peninggalan Bung Karno itru saat ini dihuni oleh kakaknya hendaknya dijadikan sebagai asset negara.
Untuk itu diharapkan bangunan yang cukup unik itu, jangan sampai beralih atau "berpindah tangan" kepada orang lain.
Menurut dia, bangunan itu perlu dilestarikan, jangan sampai dirusak atau dihilangkan spalagi di rumah tua itulah Bung Karno dilahirkan dan dibesarkan.
"Rumah Bung Karno tersebut dapat mendatangkan devisa bagi negara, dimasukkan menjadi salah satu objek wisata," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008