Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan seluruh alat utama sistem senjata (alutsista) yang digunakan dalam latihan gabungan (Latgab) TNI "Yudha Siaga 2008" telah melalui uji kelayakan di masing-masing angkatan. "Alutsista yang digunakan pada Latgab hanya sebagian yang dimiliki TNI dan sudah melalui uji kelayakan di masing-masing angkatan," katanya, seusai membuka Latgab TNI "Yudha Siaga 2008" di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin. Diakuinya sebagian besar alutsista TNI saat ini telah uzur, usianya lebih dari 20 tahun, dan karena itu diperlukan pemeliharaan maksimal serta program penggantian sejumlah alutsista secara bertahap. Djoko menambahkan, alutsista memang memegang peranan penting dalam setiap pelaksanaan operasi militer di manapun untuk memenangi peperangan, tetapi faktor manusia tetap lebih menentukan keberhasilan sebuah operasi. "Jadi saat ini TNI terus berupaya untuk melakukan pemeliharaan sebaik-baiknya dan kita masih mampu mengoperasionalkan alutsista yang ada," katanya. Djoko berharap TNI akan memiliki persenjataan yang memadai pada 2024, sesuai dengan rencana kerja strategis TNI 2005-2024.Yudha Siaga TNI mengadakan latihan gabungan dengan sandi "Yudha Siaga" untuk memelihara dan meningkatkan profesionalisme prajurit dalam mempertahankan kedaulatan negara. Dalam latihan gabungan yang dibuka dengan dentuman meriam itu antara lain hadir Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Sumardjono dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Subandrio. Latihan gabungan Yudha Siaga dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap pertama berupa Geladi Posko I pada 21-28 April di Markas Divisi Infanteri 1/Kostrad Cilodong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tahap II berupa Geladi Lapang yang berlangsung 1-20 Juni 2008 melibatkan seluruh personel dan alutsista dari tiga matra TNI di empat lokasi, Natuna dan Batam (Kepri), Singkawang (Kalbar) dan Sangatta (Kaltim). Latihan itu bertema "Komando Tugas Gabungan Melaksanakan Kampanye Militer Di Daerah Perbatasan Darat, Laut dan Udara Nasional Dalam Rangka Menegakkan Negara Kesatuan Republika Indonesia (NKRI)". Kegiatan yang dilaksanakan menandai seabad Kebangkitan Nasional dan satu dasawarsa reformasi internal TNI itu melibatkan prajurit di lingkungan Mabes TNI 2.418 orang, TNI Angkatan Darat 10.388 orang, TNI Angkatan Laut 13.150 orang, dan TNI Angkatan Udara 4.615 orang. Alutsista yang dikerahkan meliputi 38 tank, 19 panser, sembilan helikopter dan satu pesawat Cassa 212 dari TNI Angkatan Darat. TNI Angkatan Laut mengerahkan 61 KRI, 30 tank amfibi PT-76, 55 panser amfibi/RRF, 12 unit Kapa K-61, tiga unit Tatra, empat peluncur roket M-70, enam Howitzer, dua Hovercraft, satu combat boat, tiga Serider, 78 perahu karet, tiga helikopter NBO-105, dan dua helikopter Bell 412. TNI Angkatan Udara mengerahkan 24 pesawat tempur, 31 pesawat angkut, dan 13 helikopter dari berbagai jenis. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008