Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Rabu, mengimbau warga harus berhati-hati dan waspada saat akan menangkap anjing liar yang diduga menyerang hewan ternak karena ditakutkan anjing liar tersebut terinveksi oleh penyakit rabies.
"Jangan sampai tergigit karena bisa tertular oleh penyakit rabies karena sangat berbahaya bagi hewan ternak yang digigit atau manusia yang digigit fatal akibatnya," imbau Bambang.
Sebelumnya, pemilik kambing yang diserang oleh hewan liar, Siti Fatimah, warga Dusun Kemorosari II, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, mengaku melihat dua hewan berbentuk anjing telah menyerang kambing miliknya pada hari, Kamis (1/8) dini hari.
Ia mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat yang berisi imbauan agar masyarakat membawa pulang hewan ternak yang berada di ladang, memperkuat kandang hewan ternak.
Saat ini baru ada dua laporan hewan ternak yang digigit oleh hewan liar yang diduga anjing. Ia juga mengimbau masyarakat konsumsi hewan ternak yang digigit hewan liar.
"Hal itu berbahaya kita tidak tahu hewan tersebut tertular rabies atau tidak untuk itu jangan dikonsumsi dan bangkainya dikubur," katanya.
Salah satu pemilik hewan dimakan hewan liar, Siti Fatimah menceritakan saat kejadian, dirinya keluar rumah ada hewan seperti anjing berjumlah dua ekor yang lari menjauh dari kandang kambing.
"Dua hewan mirip anjing berwarna hitam dan putih, dengan ukuran yang berbeda. Hewan liar mirip anjing yang berwarna putih besarnya seukuran kambing," katanya.
Baca juga: Peternak kambing di Lebak resah ancaman anjing hutan
Baca juga: Menkes minta Pemda NTB optimalkan penanganan anjing liar
Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019