Menurut salah seorang ofisial Timnas U-18 yang ditemui Antara, fasilitas dan sarana di lapangan Binh Duong 2 jauh di bawah standar yang dibolehkan oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
"Kemarin saja lapangannya tidak layak, area jeda di pinggir lapangan terlalu sempit dan langsung dibatasi pagar. Untuk masuk ke lapangan dari ruang ganti juga tidak diberi garis pengamanan, padahal itu untuk lalu lalang kendaraan," tutur Doktor Syarif Alwi saat ditemui di Binh Duong, Rabu.
Selain itu, fasilitas lemari penyimpanan yang dalam kondisi tidak baik serta ruang ganti yang berantakan juga turut mengganggu persiapan tim pendukung.
"Tidak hanya kami yang protes, saya dapat kabar tim-tim yang ada di Grup A semuanya sudah mengirimkan surat protes ke FIFA. Kami yang di Grup A dapat stadion yang tidak sesuai standar," katanya menambahkan.
Baca juga: Timnas U-18 dituntut beradaptasi dengan cuaca yang tidak menentu
Hal tersebut secara tidak langsung juga dinilai berpengaruh pada pola permainan timnas saat menghadapi Filipina.
Meski berhasil menang telak 7-1 atas Filipina, namun squat Garuda Nusantara kurang bisa menikmati permainan sehingga sempat beberapa kali bisa ditekan balik oleh lawan.
"Saya berharap tim bisa lebih menikmati pertandingan lawan Timor Leste, karena kami akan main di stadion yang utama. Fasilitasnya lebih baik," ujar Pelatih TImnas Fakhri Husaini menerangkan.
Pada babak penyisihan Grup A, timnas U-18 akan menjalani lima pertandingan dengan tiga di antaranya berlangsung di Lapangan Binh Duong 2.
Indonesia akan berebut klasemen dengan Myanmar, Laos, Timor Leste, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Sementara tuan rumah Vietnam tergabung di Grup B bersama dengan Malaysia, Thailand, Kamboja, Singapura, dan Australia yang bermain menggunakan Stadion Thong Nhat di Ho Chi Minh City yang memiliki fasilitas jauh lebih modern.
Baca juga: Kontra Timor Leste, timnas U-18 tidak gunakan strategi khusus
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019