Roma (ANTARA News) - Sekjen Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) Abdullah Al-Badri mengatakan harga minyak akan terus naik dan organisasinya tetap siap untuk menaikkan produksinya, jika tekanan harga itu akibat kurangnya pasokan, hal yang ia sendiri meragukannya. "Harga minyak saat ini, ada sesuatu yang kita pahami bersama, harga ini tidak ada hubungannya dengan permintaan dan penawaran," kata Al Badri di sela konferensi energi di Roma pada Minggu. Harga minyak, Jumat, pada posisi tertingginya 117 dolar AS per dolar. Kekhawatiran terhadap penawaran dan permintaan di AS dan negeri lainnya, bersamaan dengan melemahnya dolar AS, telah mendorong harga, bahkan harga bensin eceran meningkat hingga ke posisi tertinggi di AS, sehingga menurunkan permintaan. Harga minyak mentah telah naik empat persen pada pekan lalu. Pimpinan OPEC mengatakan, organisasinya tidak akan ragu-ragu untuk menaikkan produksinya jika pihaknya merasa kenaikan harga akibat kurangnya suplai. Namun ia mengatakan tambahan suplai itu tidak akan menyelesaikan masalah harga yang naik. Level produksi OPEC hanyalah salah satu dari banyak faktor, katanya, sperti dilaporkan AP. "Seberapa jauh harga akan naik, tentunya tergantung sejumlah hal: situasi politik, apakah ada bencana alam, apakah ada spekulasi di pasar, apakah ada demonstrasi di negara produsen tertentu. Jadi banyak faktor lain ketimbang hanya produksi OPEC," kata Al Badri. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008