Palembang (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang terjadi sejak Senin (5/8) masih berlangsung kini.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ansori di Palembang, Rabu, mengatakan pemadaman ini menjadi tidak mudah karena lahan yang terbakar merupakan lahan gambut.
Selain itu, lokasi yang terbakar sulit dijangkau sarana dan prasarana satuan tugas darat.
"Kami kerahkan helikopter water bombing untuk mengatasi persoalan akses ini, untuk hari ini ada dua helikopter yang dioperasionalkan," kata dia.
Pada hari ketiga ini, titik api terpantau di kawasan Pemulutan, Ogan Ilir dan dua lokasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir yakni di Pedamaran dan Pangkalan Lampam.
"Ini kami sedang berusaha padamkan," kata dia.
Terkait luasan yang terbakar, Ansori mengatakan masih dikalkulasikan.
Namun, ia tak menyangkal bahwa areal yang terbakar sudah puluhan hektare.
Akibat kebakaran ini menyebabkan Jalan Tol Palindra diselimuti asap.
Meski memengaruhi jarak pandang, tapi sejumlah kendaraan tetap berlalu lalang di jalan tol Palembang-Inderalaya itu.
Ansori mengatakan upaya pemadaman terus dilakukan dengan melibatkan 2 regu dari BPBD Sumsel, 1 regu BPBD Ogan Ilir, 1 regu Manggala Agni, kemudian 50 personel TNI/Polri.
Provinsi Sumatera Selatan diminta waspada pada bencana kebakaran hutan dan lahan karena Agustus merupakan puncak musim kemarau.
Sebelumnya, terjadi kebakaran pada Jumat (2/8) hingga Sabtu (3/8) di lahan kosong Desa Muara Baru (Kecamatan Pemulutan), Desa Teluk Kecapi (Kecamatan Pemulutan), Desa Arisan Jaya (Kecamatan Pemulutan Barat), dan Desa Sungai Rambutan (Kecamatan Indralaya Utara).
Akibat peristiwa tersebut, pada Sabtu sore terdapat asap di Jalan Lintas Timur Sumatera sebelum akhirnya api dapat dipadamkan pada pukul 18.00 WIB.
Kabupaten Ogan Ilir merupakan satu dari sembilan kabupaten yang dinyatakan rawan mengalami karhutla di Sumsel karena di kabupaten ini terdapat ratusan hektare lahan gambut.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019