Ngawi (ANTARA News) - Jalan ambles yang terjadi di badan jalan Raya Caruban-Ngawi-Solo dikilometer 9 dan 10 tepatnya di Desa Pacing Kecamatan Padas Ngawi sejak Selasa (15/4), semakin meluas. Akibatnya, jalur Caruban-Ngawi-Solo atau sebalikanya dialihkan terutama bagi kendaraan berat seperti tronton, truk kontainer, dan truk gadeng. "Untuk kendaraan berat dari arah Caruban-Ngawi-Solo dan sebaliknya terpaksa dialihkan lewat jalur selatan, yaitu dari Solo-Ngawi-Magetan-Madiun dan seterusnya. Hal tersebut dilakukan agar jalan yang ambles tidak terus meluas," kata Kaur Bin Ops Satlantas Polres Ngawi Iptu Muklazon dilokasi, Minggu. Menurutnya, jika tidak dialihkan, kerusakan jalan akan semakin parah akibat tidak mampu menahan tekanan kendaraan yang melewati jalur penghubung Propinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah ini. Kondisi terakhir kedalaman ambles bertambah menjadi 2 meter dan panjangnya bertambah dari 35 meter menjadi 75 meter dengan lebar hampir mencapai 3 meter. "Talut pembatas dan penyangga jalan yang ada juga sudah retak-retak. Kalau tidak segera diperbaiki kemungkinan besar kerusakan akan lebih parah bahkan bisa ambrol dan jalan bisa terputus total," katanya menambahkan. Sebelumnya, jalan yang sudah ambles sudah diuruk dengan pasir dan batu. Namun karena keadaan tanah yang masih labil dan volume kendaraan yang lewat cukup padat, maka jalan mengalami ambles lagi, bahkan timbul retakan-retakan baru. Untuk mengantispasi keamanan dan kelancaran lalu lintas jalur tersebut dijaga 24 jam. Satlantas Polres Ngawi masih menutup satu jalur dan memberlakukan sistem buka tutup jalan. Tanda-tanda pembatas, papan pembatas jalan, dan tulisan hati-hati, awas jalan ambles, tetap dipasang. Bahkan lampu-lampu juga dipasang untuk membantu pemakai jalan agar berhati-hati. Sementara itu, seorang warga sekitar Mahfud, mengatakan, jalan sepanjang 1 kilo meter di Desa Pacing ini memang sangat rawan ambles. Amblesnya jalan yang terjadi sejaka Selasa (15/4) bukan merupakan kejadian yang pertama. Pada tahun 2007 yang lalu jalan tersebut juga pernah ambles namun sudah diperbaiki. "Kami yang berada di sekitar lokasi berharap kepada pemerintah untuk segera memperbaiki jalan yang ambles. Jika pembatas jalan benar-benar ambrol banyak rumah warga yang terancam." katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008