Jakarta (ANTARA News) - Ketua Departemen Polhankam DPP PKS Al Muzzammil Yusuf, mengatakan PKS mendukung ide yang sedang digagas di RUU Pemilihan Presiden (Pilpres) yakni para calon presiden harus berpidato dan memberikan pernyataan resmi untuk siap menerima kekalahan di awal kampanye dan juga ketika pengumuman resmi pemenang, dan ide itu perlu diadopsi di RUU Pilkada.
"Ini penting untuk membuat Pilpres dan Pilkada kita tak berkembang ke arah yang negatif dan massa pendukung akan segera mengikuti sikap sportif pimpiman partai mereka," kata Al Muzzammil melalui layanan pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, beberapa fenomena pilkada akhir-akhir ini perlu mulai dicermati, yakni fenomena beberapa calon sepertinya belum siap untuk menerima kekalahan.
Sejauh sikap-sikap itu diwujudkan melalui cara dan prosedur hukum yang berlaku, katanya, masih tak merisaukan. Tapi jika di luar itu, bahkan dengan rekayasa kecurangan maka akan sangat kontra produktif dan mengancam persatun dan kesatuan bangsa.
"Kita tidak boleh mempertaruhkan persatuan dan kesatuan bangsa dengan pilkada yang anarki dan curang," katanya.
Ia mengatakan, PKS sangat mendukung ide calon pemimpin harus menyampaikan pidato siap kalah. Bahkan PKS sudah melakukannya saat Pilkada DKI Jakarta. PKS bersama Cagub/Wagub menyampaikan secara resmi menerima kekalahan, katanya.
Ia mengatakan, para elite partai dan calon yang meramaikan pilkada harus mempunyai mental negarawan.
"Sedih karena kalah juga wajar, tapi sikap negarawan harus ditonjolkan pada publik," katanya.
Ia mengatakan, seharusnya kekalahan dijadikan introspeksi untuk perjuangan ke depan dan juga kemenangan harus dijadikan titik kesadaran akan amanah yang lebih besar.
Ia mengingatkan, kandidat yang memenangi pemilihan bukan lagi milik partai, tapi milik masyarakat di abupaten/kota/ provinsi/ negara.
Jika ini yang terjadi pilkada langsung akan membawa pendewasaan politik, bukan kemunduran apalagi ancaman terhadap integrasi, katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008