Estoril, Portugal (ANTARA News) - Roger Federer akan membawa keunggulan pertemuannya dengan Nikolay Davydenko, 9-0, ke final Estoril Terbuka, Minggu, dengan petenis Swiss peringkat pertama dunia mengincar gelar pertamanya pada 2008. "Saya tahu bagaimana bahayanya Nikolay," kata Federer mengenai lawannya di pertandingan final. "Saya memperoleh keberuntungan saat memenangi pertandingan atasnya. Salah satunya pertandingan ketat pada semifinal Roland Garros tahun lalu. Saya tahu bahwa ia adalah petenis yang tangguh. Itulah sebabnya saya sangat bangga dengan rekor saya." Federer, yang bekerjasama dengan pelatih barunya asal Spanyol Jose Higueras, harus berjuang keras untuk mengatasi permainan petenis Jerman peringkat 104 dunia Denis Gremelmayr sebelum memastikan kemenangan 2-6, 7-5, 6-1 dan melaju ke final pertamanya musim ini. Petenis peringkat satu dunia, yang belum pernah memenangi gelar sejak Master Cup pada November, memenangi delapan dari sembilan game untuk mengontrol pertandingan setelah kehilangan set pembuka melawan Gremelmayr yang tampil untuk pertamakalinya di semifinal. Davydenko, yang mengalahkan petenis Prancis Florent Serra 6-2, 6-2, kini telah memenangi 11 pertandingan secara berturut-turut termasuk saat memenangi gelar Miami pada awal bulan. Petenis Rusia itu mengatakan siap menghadapi Federer. "Saya suka jika seluruh penonton di stadion melawan saya," katanya. Selama satu pekan terakhir, Federer berlatih dasar-dasar permainan di lapangan tanah liat bersama master tanah liat Higueras, yang membawa petenis Swiss itu kembali berlatih di lapangan setelah dua pertandingan untuk memperbaiki permainannya pada pekan pertama musim tanah liat. Federer menegaskan bahwa hal tersebut akan berlanjut hingga Monte Carlo Master yang akan dimulai pada Minggu. "Jose akan ikut dengan saya ke Monaco. Anda bisa menyebutnya sebagai ujian jika Anda suka," kata Federer. Juara grand slam 12 kali itu mengatakan harus mengatasi masalah yang dialaminya di awal pertandingan saat melawan Gremelmayr. "Sulit untuk bermain di kondisi berangit, tidak mudah karena anginnya datang dan pergi. Saya berjuang keras dan tidak dapat bermain agresif pada awal pertandingan." Tetapi setelah bermain lima hari di lapangan tanah liat, Federer yang dua kali tampil sebagai finalis Pranci Terbuka mengatakan telah menemukan permainannya di lapangan tersebut. "Saya merasa lebih nyaman saat bergerak dan meluncur. Ini adalah final pertama tahun ini dan sejauh ini saya merasa sangat senang." Petenis Swiss itu membutuhkan satu set untuk bisa beradaptasi dengan kondisi di lapangan tanah liat, dengan angin yang menggantikan hujan dalam beberapa hari terakhir di Estadio Nacional. Ia melesakkan 10 ace dan mematahkan servis lawan empat kali untuk mengontrol pertandingan meski debu dari lapangan seringkali memaksa kedua pemain menahan servis dan memalingkan muka. Kemenangan Federer - merebut delapan dari sembilan pertandingan terakhir- adalah kemenangan ke-15nya musim ini dengan empat kekalahan selama musim ini setelah mengalami radang kelenjar di Australia Terbuka dimana ia kalah di semifinal. "Anda harus bisa bermain di segala kondisi lapangan, hujan, angin, lapangan lambat, lapangan cepat," kata Federer yang mengincar gelar ke-54-nya, dikutip Reuters. "Saya mendapat banyak informasi selama satu pekan terakhir dan saya berharap dapat mengalahkan Nikolay di final." Di WTA, unggulan kedua asal Rusia Maria Kirilenko mengalahkan petenis Ceko klara Zakopalova 2-6, 6-3, 7-5 untuk menghadapi rekan senegranya Iveta Benesova di final, yang mengalahkan Marat Ani dari Estonia 6-2, 6-1. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008