Jakarta (ANTARA News) - Harapan pecatur Indonesia GM Susanto Megaranto untuk menang dari pecatur Filipina GM Wesley So pupus, setelah pertarungan keduanya pada babak keempat dwitarung putra JAPFA Chess Festival di Jakarta, Sabtu, berakhir remis.
Pada tiga babak sebelumnya yang digelar Jumat (18/4), Susanto sudah menelan kekalahan dari Wesley So, sehingga hasil remis pada babak keempat ini memastikan dia gagal untuk merebut kemenangan dalam dwitarung yang akan memainkan enam babak tersebut.
Namun Susanto boleh sedikit bergembira karena pada babak kelima yang juga digelar Sabtu, dia dapat meraih kemenangan melalui pertahanan Nimzuwitch pada langkah ke-28.
Babak terakhir ajang dwitarung itu akan digelar Minggu (20/4), namun apa pun hasilnya tidak akan mempengaruhi kekalahan Susanto dalam dwitarung kali ini.
Dalam empat pertemuan kedua pecatur itu, Susanto hingga kini masih belum berhasil mencuri kemenangan. Tiga kekalahan sebelumnya dia alami ketika bertanding pada turnamen Singapura Terbuka, Asian Indoor di Makau dan pada turnamen seri Asean di Tarakan.
"Mungkin pada turnamen lain saya bisa mengalahkan dia. Saya akui permainan dia sangat konsisten dan nyaris sempurna tanpa ada kemerosotan mental maupun fisik," kata Susanto tentang pecatur termuda penyandang gelar Grandmaster (GM) pada usia 14 tahun itu, Sabtu seusai pertandingan antara keduanya.
"Ke depan saya harus banyak belajar lagi terutama tentang ketelitian," tambah Susanto.
Sementara itu Ketua Harian PB Percasi Eka Putra Wirya yang mengamati turnamen GMW dan dwitarung putra tersebut mengatakan bahwa bagaimanapun kekuatan seorang pecatur terletak pada pecatur itu sendiri meskipun pelatih juga cukup dibutuhkan tapi hanya sebagai pendukung.
"Pecatur itu sendiri yang mengadakan riset tentang permainan catur, dan tentunya mereka juga sangat perlu didukung oleh teknologi seperti belajar dengan komputer dan kadang kala kehadiran pelatih cukup membantu," kata Eka Putra Wirya.
Wesley So yang baru-baru ini menjadi juara di turnamen bergengsi Dubai Terbuka dikabarkan tidak memiliki pelatih namun dia sangat tekun dan rajin melakukan riset dengan komputer.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008