Peningkatan kualitas garam nasional harus dimulai dari proses hulu produksi garam oleh petani, misalnya dengan menjaga konsistensi masa produksi garam sampai memperoleh hasil yang optimal, dengan kandungan natrium klorida (NaCl) untuk garam konsumsi

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan kualitas garam yang dihasilkan petani sehingga mampu memenuhi kebutuhan garam untuk industri.

“Tentu industri ini membutuhkan kualitas. Jadi kuncinya di kualitas. Tahun depan (serapan) kami tingkatkan lagi," kata Airlangga di Jakarta, Selasa.

Airlangga memaparkan, peningkatan kualitas garam nasional harus dimulai dari proses hulu produksi garam oleh petani, misalnya dengan menjaga konsistensi masa produksi garam sampai memperoleh hasil yang optimal, dengan kandungan natrium klorida (NaCl) untuk garam konsumsi minimal 94 persen dan garam industri 97 persen.

Kadar NaCl yang tinggi juga harus disertai dengan impuritas dan cemaran logam yang rendah.

Baca juga: Pemerintah fokus tingkatkan kualitas dan penyerapan garam lokal

“Di samping itu, pemerintah akan mendorong secara bertahap dalam upaya peningkatan kualitas garam, termasuk untuk tambahan ketersediaan lahan,” tuturnya.

Menurut Airlangga, penggunaan teknologi sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan garam lokal hingga mampu diserap oleh industri.

"Salah satunya dengan geomembran yang sekarang sudah dilakukan Kementerian Kelauran dan Perikanan. Selain itu, perlu ada perluasan wilayah pergaraman," kata Airlangga.

Terkait rencana swasembada garam yang dicanangkan pemerintah pada 2021, Airlangga minta agar Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk terus melakukan pembinaan kepada petambak garam.

Kemenperin akan memfasilitasi petambak garam dengan industri pengguna garam.
Baca juga: CIPS: Tingkatkan kapasitas petani garam untuk penuhi kualitas industri

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019