Dalam diskusi menjelang Seminar Kebangsaan di Jakarta, Selasa, Budi menyebut milenial saat ini sudah banyak yang terpapar radikalisme, karena itu harus ada upaya untuk membuat mereka kembali memahami nilai-nilai Pancasila.
"Kita tahu bahwa ada suatu kondisi di mana ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menjauhkan nilai-nilai Pancasila dengan cara pandang yang agresif, mempersalahkan Pancasila," katanya.
"Milenial ini enggak bisa duduk diam, mendengar ceramah, harus tertawa, harus humor, saya yakin dengan mengajak Kang Deddy bisa melibatkan audience dengan proses-proses yang inklusif," ia menambahkan.
Budi mengatakan bahwa bukan hanya milenial yang harus dirangkul untuk kembali menjalankan nilai-nilai Pancasila, melainkan juga para senior.
"Penyebarannya begitu intensif. Karena itu, saya pikir dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya publik, berhasil memberikan pandangan tentang kebenaran Pancasila mampu menghadang pemikiran anti-Pancasila," katanya.
Deddy Corbuzier mengatakan bahwa milenial adalah generasi yang bertanggung jawab untuk menjaga Pancasila.
"Saya menilai milenial ini adalah orang-orang yang banyak terpapar media sosial. Ini gila-gilaan paham-paham anti-Pancasila, namun banyak yang tidak sadar," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa orang-orang yang lahir antara tahun 1961 sampai 1980, yang disebut generasi X, pun membutuhkan informasi yang benar agar tidak terpengaruh radikalisme.
"Milenial juga lahirnya dari generasi X, ini memang ada gap yang beda," katanya.
Seminar Kebangsaan yang akan digelar di Senayan, Jakarta, melibatkan artis seperti Krisdayanti dan Ita Purnamasari.
Baca juga:
BNPT: Krisis semangat kebangsaan pintu masuk radikalisme
Kemendikbud ubah metode pengajaran mata pelajaran Pancasila
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019