Medan (ANTARA News) - DPD Partai Golkar Sumatera Utara menilai Musyawarah Luar Biasa (Muslub) Partai Golkar yang kini santer diwacanakan menyusul kekalahan sejumlah calon kepala daerah yang diusung partai itu belum perlu dilakukan."Belum perlu muslub, baik munaslub atau musdalub. Persoalannya bukan cuma sebatas muslub, tetapi memang sudah terjadi perubahan pandangan di kalangan pemilih," ujar Wakil Sekretaris Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kader (OKK) DPD Partai Golkar Sumut, HM Zaki Abdullah, di Medan, Jumat. Kekalahan calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar di dua provinsi besar seperti Jawa Barat dan Sumatera Utara memunculkan wacana muslub, baik munaslub di tingkat pusat maupun musdalub di daerah yang kalah. Namun demikian DPD Partai Golkar Sumut menilai hal itu sama sekali belum diperlukan. Menurut Zaki, sesuatu yang namanya "luar biasa" tidak baik. "Yang perlu dilakukan sekarang adalah merubah sistem, karena mungkin sistem yang dipakai saat ini kurang pas dengan kondisi yang ada di tengah-tengah masyarakat kita dewasa ini," ujarnya. Ke depan, katanya menambahkan, perlu dilakukan survei yang lebih akurat dalam menjaring calon kepala daerah, karena survei yang selama ini dilakukan Partai Golkar terbukti belum memenuhi kehendak masyarakat. Kekalahan calon Partai Golkar, HM Ali Umri, dalam pilkada Sumut dengan berpedoman kepada hasil hitung cepat, menurut Zaki bukan karena faktor figur, melainkan disebabkan adanya orang-orang dari Partai Golkar sendiri yang tidak serius memenangkannya. "Bahkan ada juga orang Golkar yang menyebarang ke kubu lain," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008