Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kaum perempuan turut membantu memecahkan masalah negara, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan. Presien Yudhoyono menyampaikan hal itu saat jamuan makan siang bersama tokoh perempuan dan organisasi wanita di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat. Dikatakan Presiden, bantuan dari kaum perempuan bisa dilakukan karena perempuan memiliki tiga karakter dasar yang sesuai dengan kebutuhan negara saat ini, yaitu budaya menanam, budaya hemat, dan budaya "ubet" atau gigih. Dengan tiga budaya itu, kaum perempuan akan mampu mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan penanaman pohon dalam rangka pencegahan dampak perubahan iklim. Budaya hemat yang dimiliki perempuan juga dapat dimanfaatkan untuk mengajak masyarakat hemat energi, dan dengan budaya gigih perempuan bisa ikut memperbaiki pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. "Budaya hemat, bukan pelit, salah satu karakter perempuan. Itu bisa selesaikan persoalan energi, BBM, listrik, dan gas, peloporilah budaya hemat energi," katanya ditujukam kepada kaum perempuan. Dalam jamuan makan siang itu, Presiden yang hadir bersama Ibu Ani Yudhoyono mengundang 54 tokoh perempuan dan organisasi wanita, seperti aktivis perempuan Gadis Arivia, peneliti perempuan pemenang penghargaan Unesco-L`oreal Made Tri Ani Penia Kresnowati, peneliti LIPI Dr. Dewi Fortuna Anwar, peneliti Freedom Institute Nong Darol Mahmada dan Pemred SCTV, Rosiana Silalahi. Sementara dari kalangan kabinet hadir Menko Perekonomian Boediono, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkes Siti Fadilah Supari, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mendag Mari Pangestu dan Menkominfo M Nuh. (*)

Copyright © ANTARA 2008