Sementara Gerindra 17 persen lebih, jadi perlu ada koalisi.Pontianak (ANTARA) - Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Fransiskus mengatakan pihaknya tetap mengutamakan kader untuk maju di Pilkada 2020.
“Kita tetap utamakan kader dalam ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2020 di Bengkayang. Meskipun komunikasi politik terus dibangun dan kita terbuka,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa tentu kader partai yang usung tidak hanya kader saja, tapi juga berdasarkan survei internal dan eksternal partai.
“Setelah itu kita lihat juga berapa besar mereka punya popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas, serta persiapan dalam memenangkan pilkada. Sebagai partai pemenang pasti ingin meramaikan Pilkada 2020. Apapun nanti hasilnya dan siapapun yang didukung Gerinda tetap utamakan kader partai,” papar dia.
Baca juga: Gerindra NTB bentuk tim penjaringan kepala daerah hadapi Pilkada
Terkait dengan koalisi partai, menurutnya tentu Gerindra akan berkoalisi mengingat untuk mencalonkan sebagai bupati dan wakil bupati syarat minimal 20 persen kursi di legislatif.
"Sementara Gerindra 17 persen lebih, jadi perlu ada koalisi. Sampai sekarang ini, belum melakukan komunikasi politik sesama kawan (politik), kenapa belum melakukan itu. Ya karena tahapannya belum, ibaratnya masih prematur. Kita ikuti tahapannya. Setelah itu kita lobi-lobi politik dengan parpol lain dalam rangka mencukupi 20 persen tadi, tentu yang memiliki visi misi yang sama untuk membangun Kabupaten Bengkayang," ujar Frans.
Dikatakan dia, untuk proses penjaringan dalam Partai Gerindra akan mengacu pada anggaran rumah tangga (ART) Partai Gerinda.
Baca juga: Gerindra siap bangun koalisi jelang Pilkada Surabaya 2020
“Oleh karena itu, setelah ada perintah dari DPP kepada DPD dan DPC untuk proses penjaringan kami siap melaksanakannya," kata dia.
Pada penetapan kursi dan calon terpilih Anggota DPRD kabupaten Bengkayang pada 30 Juli 3019, Partai Gerindra memperoleh lima kursi dengan perolehan suara sah sebanyak 21.213.
Pewarta: Dedi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019