Bandung (ANTARA News) - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Cagub dan Cawagub) Jawa Barat, H Ahmad Heryawan - H Dede Yusuf (Hade), hingga hari kelima masih memimpin perolehan suara Pilakda Jabar 2008. Hingga Jumat (18/4) pukul 13.00 WIB, pasangan yang diusung PKS dan PAN itu mengumpulkan 4.662.381 suara atau 39,06 persen. Disusul pasangan H Agum Gumelar - H Nu`man Abdul Hakim (Aman), yang diusung PDPI, PPP, PKB, PBB, PBR, PDS dan PKPB, dengan 4.201.441 suara (35,20 persen) dan pasangan H Danny Setiawan - H Iwan Ridwan Sulanjana (Da`i) yang diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat sebanyak 3.071.267 suara atau 25,73 persen. Sementara itu, jumlah suara yang telah masuk ke pusat tabulasi suara KPU Jawa Barat, hingga Jumat siang mencapai 11.935.089 suara. Penghitunan real count oleh KPU Jabar telah mencapai 42 persen dari total suara keseluruhan Pilkada Jabar 2008. Beberapa KPU kabupaten/kota juga telah menyelesaikan penghitungan mereka dan telah melakukan rapat pleno di masing-masing daerah. Beberapa daerah di antaranya telah 'melampirkan' berita acara penghitungan suara ke KPU Jawa Barat. Pengamanan diperketat Sementara itu, pengamanan Kantor KPU Jawa Barat diperketat. Satu SSK personel Dalmas dari Polwiltabes Bandung dan Polresta Bandung tengah stand by di sekretariat penyelenggara Pilkada Jabar itu. Pada Jumat siang, Kantor KPU Jawa Barat sempat mendapat protes dari Forum Komunikasi Masyarakat Kabupaten Bandung Bersatu (FKMKBB) yang 'menggugat' dan meminta pertanggung jawaban KPU, terkait banyaknya warga daerah itu yang kehilangan hak pilihnya akibat tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dalam pertemuan dengan anggota KPU Jabar, Affan Sulaeman, beberapa perwakilan massa dari FKMKBB sempat 'memberondong' Ketua Satgas Pemilihan KPU Jabar itu dengan serangkaian pertanyaan dan kritikan pedas. Suasana pertemuan itu sempat memanas ketika kedua belah fihak terlibat perang mulut untuk mempertahankan argumentasi masing-masing. Massa meminta bertemu dengan Ketua KPU Jabar, H Setia Permana, yang mereka anggap paling bertanggung jawab atas banyaknya warga Jabar yang kehilangan hak pilihnya pada Pilkada Jabar 2008, 13 April 2008 lalu. (*)
Copyright © ANTARA 2008