Depok (ANTARA) - Sebanyak 65 mahasiswa kedokteran hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) ikut berpartisipasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban di Depok Jawa Barat agar kurban yang disembelih benar-benar sehat.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Depok, Senin mengatakan karena masyarakat akan mengonsumsi daging kurban maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan. Pemeriksaan sebelum disembelih (ante mortem) dan setelah penyembelihan (post mortem).
Idris mengatakan puluhan petugas tersebut akan melakukan pemeriksaan hewan kurban satu hari sebelum kurban (H-1) dan pada hari raya kurban. Kemudian, berlanjut pada tiga hari setelah penyembelihan kurban (H+3).
"Petugas akan disebar ke 11 kecamatan. Sasarannya lapak atau penjual hewan, baik sebelum atau sesudah penyembelihan dan sebelum daging dibagikan ke warga," katanya.
Wali Kota melepaskan 95 petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban di Depok. Para petugas berasal dari berbagai unsur pemerintahan dan akademisi. Yaitu 65 orang mahasiswa kedokteran hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), 5 dokter hewan dari Kementerian Pertanian, dan 25 petugas dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKPPP) Kota Depok, Diah Sadiah menjelaskan hewan yang sudah terperiksa akan diberikan tanda berupa kalung (pin) bertuliskan layak atau sehat.
Tak hanya hewan, lapak penjualan hewan pun akan diberi label untuk menerangkan hewan-hewan yang dijual terjamin kesehatan dan layak kurban.
"Kalau sapi kita kalungkan pin. Sementara domba atau kambing, karena jumlahnya banyak, lapak penjualannya yang kita berikan pin," jelasnya.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019