New York (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia meminta Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, memberikan bahan bukti yang dapat menguatkan dugaan yang dilontarkan Horta bahwa pemimpin pemberontak Timor Leste, Alfredo Reinado, mendapat dukungan dari "elemen" di Indonesia. Jika Timor Leste dapat memberikan bahan-bahan yang dimaksud, maka Indonesia siap untuk menindaklanjuti dugaan tersebut, demikian dinyatakan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda di New York, Kamis. "Kita ingin konstatasi itu (dugaan, red) itu juga didukung dengan substansi," kata Hassan ketika menjawab ANTARA di New York. Sebenarnya bagi Indonesia, tidak sulit untuk mencoba menyelidiki kebenaran dugaan tersebut, asalkan pihak Timor Leste dapat memberikan dukungan bahan, demikian menurut Menlu. "Kita "sih" terbuka saja. Kalau ada informasi, misalnya pembicaraan telepon, hubungan (aliran, red) keuangan, berikan kepada kita. Gampang kok melacaknya," tegasnya. Jika informasi dapat diberikan, tambah Menlu, tidak hanya Deplu melainkan berbagai institusi lainnya, termasuk pihak Imigrasi, yang akan melakukan pelacakan. Menlu mengisyaratkan keinginan Jakarta bahwa Timor Leste tetap menjalankan komunikasi yang baik dengan Indonesia. "Kita berharap, dengan komunikasi kita dengan Timor Leste yang selama ini baik (tetap berlangsung, red)... Kita sendiri memperlihatkan keterbukaan dan sangat memahami kondisi di Timor Leste," kata Hassan. "Kita sangat membantu upaya-upaya pemulihan keamanan di sana. Misalnya setiap ada permintaan untuk tutup perbatasan, kita tutup. Dan kalau ternyata penutupan itu mempengaruhi lalu lintas barang dan jasa, dan karenanya perlu dibuka, kita buka lagi," tambahnya. Sesaat setelah tiba di Dili dari Australia, tempat ia mendapatkan perawatan akibat luka tembak dalam serangan pemberontak pimpinan Alfredo Reinado pada Februari lalu, Ramos Horta mengungkapkan adanya kemungkinan bahwa Alfredo Reinado mendapat dukungan dari "elemen-elemen" di Indonesia`, demikian seperti dilaporkan media. Horta tidak menjelaskan secara rinci tentang dugaan dukungan dari elemen-elemen di Indonesia, namun ia mengatakan elemen yang dimaksud adalah sejumlah orang yang mengelarkan dokumen perjalanan palsu untuk Reinado. Namun Horta juga menekankan bahwa dugaan tidak mencakup pemerintah Indonesia maupun militer Indonesia secara kelembagaan. Menurut Horta, dengan penduduk 250 juta orang, sulit bagi Indonesia untuk mengontrol setiap orang yang punya niat untuk melanggar peraturan pemerintahnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008