Kabul (ANTARA News) - Serangan bom bunuh diri di dekat sebuah masjid di Afghanistan barat menewaskan sedikitnya 23 orang, termasuk dua kepala polisi, dan mencederai lebih dari 31 lainnya yang sebagian besar warga sipil pada Kamis malam, kata seorang pejabat provinsi. Serangan itu terjadi di kota Zarang, ibukota provinsi Nimruz, ketika warga sipil dan polisi sedang menunaikan shalat Isya, kata Gholum Dastagir Azaad, kepala kepolisian provinsi itu kepada DPA. "Serangan itu menewaskan 23 orang dan mencederai 31 orang, sebagian besar warga sipil yang mencakup beberapa anak," kata Azaad, yang menambahkan bahwa kepala polisi wilayah Khashroad dan kepala polisi perbatasan provinsi termasuk diantara mereka yang tewas dalam pemboman tersebut. Ia mengatakan, serangan itu dilakukan oleh pelaku-pelaku bom bunuh diri di sebuah daerah yang sangat ramai saat ledakan itu terjadi. "Tampaknya ada lebih dari satu penyerang bom, karena satu orang tidak bisa membawa cukup peledak untuk menimbulkan ledakan besar semacam itu," kata gubernur. Azaad mengatakan, jumlah kematian "mungkin naik" karena penduduk membawa banyak mayat keluarga mereka ke rumah-rumah mereka. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan Kamis itu, namun serangan-serangan semacam itu di masa silam dilakukan oleh Taliban. Gerilyawan Taliban akhir-akhir ini bergantung pada serangan-serangan bom bunuh diri, sebuah taktik yang tidak dikenal di Afghanistan sampai 2003 dan diduga kalangan luas ditiru dari gerilyawan Irak. Taliban, yang digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO. Selain ISAF, juga ada ribuan prajurit koalisi pimpinan Amerika yang memerangi Taliban dan sekutunya di Afghanistan. (*)

Copyright © ANTARA 2008