Washington (ANTARA News) - Pencairan permukaan yang dipicu pemanasan iklim dapat memicu peristiwa dramatis pada lapisan es luas Greenland, seperti sebuah danau yang airnya tiba-tiba menghilang melalui celah, dengan kekuatan seperti Air Terjun Niagara, beberapa ahli menyatakan Kamis. Peningkatan temperatur global diperkirakan akan mengakibatkan peningkatan pencairan di daerah beku yang luas, seperti lapisan es Greenland, dan pencairan itu sering kali membentuk danau berukuran besar. Para ilmuwan telah mengkhawatirkan bahwa ketika pencairan es tersebut mencapai dasar lapisan es Greenland, kondisi itu dapat memberi lebih banyak pelumas bagi lerengnya dan membuat bongkahan besar terlepas serta hanyut ke laut, sehingga menimbulkan penciutan jauh lebih cepat daripada perkiraan. Namun para peneliti di Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts dan University of Washington mendapati bahwa meskipun pencairan permukaan itu memang memberi pelumas pada dasar lapisan es, proses itu sendiri tampaknya tak cukup untuk mengakibatkan bencana hilangnya massa lapisan es sebagaimana telah dikhawatirkan sebagian orang. Pencairan lapisan es permukaan hanya bertanggung jawab atas sedikit gerakan enam gletser bagian luar -- lapisan es yang terlepas ke samudra -- yang dipantau para ilmuwan. Pada musim panas 2006 dan 2007, para ilmuwan menggunakan perangkat seismik, pemantau permukaan air dan sensor "Positioning System" untuk menkaji dua danau seperti itu dan gerakan lapisan es di sekitarnya. Mereka juga menggunakan penelitian melalui helikopter dan citra satelit untuk melacak perkembangan gletse yang bergerak ke arah pantai. Pada Juli 2006, para ilmuwan tersebut mendokumentasikan pengeringan mendadak dan tuntas air satu danau yang berukuran 5,7 kilometer persegi. Danau itu membuka lapisan es dari atas sampai dasar. Seperti bak mandi yang dikuras, seluruh air danau tersebut kering melalui dasarnya, hinga dalam waktu 24 jam. "Sangat dramatis," kata ilmuwan Sarah Das dari Woods Hole Oceanographic Institution, yang membantu memimpin penelitian itu yang disiarkan di jurnal "Science", dalam suatu wawancara telefon. "Pengeringan selama masa itu mengalahkan kecepatan arus Niagara Falls." Saat sinar matahari dan udara hangat membuat cair es permukaan, ribuan apa yang disebut danau "supra-gletser" muncul di atas permukaan es Greenland setiap musim panas. Dari citra satelit masa lalu, para ilmuwan telah mengetahui bahwa danau "supra-gletser" tersebut dapat hilang dengan cepat tapi tak mengetahui secara pasti bagaimana itu terjadi. "Greenland kehilangan sangat banyak massa (es) setiap tahun dan itu telah menambah banyak sumbangan es ke samudra --dan oleh karenanya memberi tambahan sumbangan bagi kenaikan permukaan air laut. Itu telah bertambah cepat," kata Das, seperti dilaporkan Reuters. "Apa yang dapat kami perlihatkan dari temuan kami ialah mekanisme yang bertanggung jawab atas sebagian besar percepatan itu bukan dari arus yang meningkatkan pencairan es permukaan --yang telah disebut-sebut barangkali sebagai salah satu mekanisme," kata Das. Ian Joughin dari University of Washington, salah seorang peneliti lain, mengatakan para ilmuwan sedang berusaha memastikan mekanisme lain yang memberi sumbangan bagi hilangnya es saat ini di Greenland yang mungkin akan meningkat sementara cuaca bertambah panas. (*)
Copyright © ANTARA 2008