Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) memenuhi komitmen produksi minyak dan kondensat sesuai target yang diajukan. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro usai menutup raker sektor migas di Jakarta, Kamis mengatakan, sampai Maret 2008, tingkat "lifting" atau produksi minyak yang masuk perhitungan APBN memang baru mencapai 918.000 barel per hari. "Tapi, kami optimis `lifting` minyak sampai akhir tahun sesuai target APBN Perubahan 2008 sebesar 927.000 barel per hari. Kami minta komitmen para KKKS mencapai target telah yang ditetapkan," katanya. Purnomo juga menambahkan, setiap penurunan "lifting" sebesar 10.000 barel per hari dari patokan 927.000 barel per hari, APBN kehilangan penerimaan hingga Rp2 triliun. Wakil Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Abdul Muin mengatakan, sesuai program kerja dan anggaran yang diajukan ke BP Migas, KKKS telah menargetkan produksi minyak mencapai 1,034 juta barel per hari. "Kami minta komitmen itu," tambahnya. Direktur Hulu Migas Departemen ESDM R Priyono mengatakan, sejumlah kendala yang membuat "lifting" minyak tidak tercapai dikarenakan adanya gangguan cuaca dan teknis pada fasilitas produksi Lapangan Kerisi dan Belanak yang dioperasikan ConocoPhillips. Namun, lanjutnya, secara produksi, sampai Maret 2008 sudah mencapai 977.000 barel per hari dengan perincian Januari 955.847, Februari 992.326, dan Maret 982.480 barel per hari. "Volume produksi minyak dan kondensat sempat mencapai satu juta barel per hari, namun kemudian turun karena adanya kendala tersebut," lanjutnya. Purnomo optimis tingkat produksi minyak akan meningkat menjadi 1,1 juta barel per hari dalam 3-4 tahun mendatang setelah produksi Blok Cepu mencapai puncaknya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008