Teheran (ANTARA News) - Iran membebaskan seorang perempuan aktivis Hak Asasi Mmanusia (HAM) berusia 50 tahunan yang penahanannya memicu satu surat protes publik yang ditandatangani ratusan pendukungnya, demikian laporan surat kabar Kargozaran edisi Kamis. Surat kabar itu, selayaknya dikutip AFP, memberitakan aktivis HAM dan lingkungan hidup tersebut bernama Khadijeh Moghaddam (56) yang dibebaskan pada Rabu (16/4), setelah ditahan karena dicurigai "bertindak bertentangan dengan keamanan nasional" pada 8 April 2008. Pembebasannya dengan uang jaminan satu miliar rial (110.000 dolar AS) dibayarkan oleh seorang yang tidak disebut namanya. Moghaddam disebut sebagai pelopor dalam perlindungan lingkungan di Iran, bekerja untuk manajemen limbah lebih baik dan memprotes pengundulan hutan. Ia juga terlibat dengan kampanye "satu juta tanda tangan", yang menjadi satu usaha untuk mengubah undang-undang Iran yang mendiskrinasikan wanita dengan mengumpulkan tandatangan langsung dan sendiri. Sekitar 600 aktivis menandatangani surat itu menuntut agar penahanan tidak sah terhadap "Kaddijeh Moghaddam segera diakhiri," kata laporan-laporan media reformis awal pekan ini. "Siapa yang akan percaya Moghaddam menggangu keamanan nasional atau menyebabkan gangguan terhadap publik?" demikian komentar media itu. Sejumlah wanita telah dipenjarakan karena keterlibatan mereka dalam kampanye satu juta tandatangan saat Iran meningkatkan penahanan terhadap para aktivis HAM dan para pemimpin serikat-serikat buruh dalam tahun belakangan ini. Kampanye itu dilakukan setelah unjukrasa Juni 2006 bagi persamaan hak untuk wanita dalam warisan, perceraian dan pemeliharaan anak, di mana hampir 70 pemrotes ditahan oleh polisi. Sementara itu , aktivis mahasiswa Behrouz Karimi dibebaskans setelah empat bulan di penjara dengan uang jaminan tiga miliar rial (330.000 dolar AS) yang dibayar oleh keluarganya, demikian laporan Kargozaran. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008